Ratna Hidayah Sugiarti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PERANGI SUAP DAN KORUPSI SEJAK DINI

PERANGI SUAP DAN KORUPSI SEJAK DINI

Suap dan korupsi adalah kata-kata yang sangat menjengkelkan. Apabila kita mendengarkan kata “Suap” dipikiran kita pasti akan mengartikan “Penyogokan”,dan apabila kita mendengar kata korupsi timbul dipikiran kita “Pencurian”, Akibatnya kita menjadi geregetan dan jengkel kepada orang yang melakukan tindakan korupsi tersebut.

Bagaimana tidak menjadi geregetan dan jengkel, karena pada saat kita melihat dengan mata kepala sendiri, apabila ada pembangunan jalan raya dan dikorupsi dananya pastilah jalan raya tersebut tidak akan berumur panjang, dan cepat sekali rusak kembali, tidak akan lama jalan raya tersebut sudah mulai berlubang-lubang, karena bahan-bahan pembangunan jalan raya yang seharusnya cukup untuk membuat jalan raya yang kuat dikurangi dananya oleh para koruptor, akhirnya jalan raya tersebut menjadi kekurangan bahan-bahan sehingga cepat rusak. Dan sebelum terjadinya korupsi biasanya koruptor mengadakan penyuapan terlebih dahulu untuk memuluskan usahanya.

Dan hal tersebut pastilah merugikan banyak orang dan banyak merugikan pengguna jalan karena perjalanan menjadi tidak lancar dan akhirnya sering terjadi kecelakaan.

Contoh lain apabila kita melihat berita di TV sering kita melihat bangunan sekolah roboh dan ini sangat celaka karena bangunan sekolah tersebut baru di perbaiki 1 atau 2 bulan, dan ini disebabkan karena adanya korupsi dan penyuapan.

Robohnya bangunan sekolah ini sangat membahayakan murid, guru dan semua pegawai yang ada di sekolah tersebut karena bisa tertimpa bangunan yang roboh.

Dan masih banyak lagi cerita-cerita lain tentang terjadinya penyuapan dan korupsi yang membuat pelaku-pelaku suap dan korupsi tersebut dipanggil oleh KPK, apabila terbukti melakukan tindakan suap dan korupsi akan diproses dan dimasukkan ke penjara puluhan tahun lamanya.

Dan yang lebih menjengkelkan dan mengherankan pelaku-pelaku suap dan korupsi itu bukanlah orang-orang yang tidak berpendidikan, tetapi pelaku-pelaku korupsi dan suap itu adalah orang-orang yang mempunyai pendidikan tinggi dan mempunyai banyak gelar di belakang namanya, serta memegang jabatan yang sangat tinggi dan penting di negara kita.

Kalau kita sering melihat berita di TV seorang Bupati melakukan korupsi dan suap, Gubernur melakukan korupsi dan suap, bahkan Menteri juga melakukan korupsi dan suap, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya. Masya Allah...

Sangat memprihatinkan sekali, kalau ini terjadi terus-menerus apakah yang akan terjadi pada negara kita mungkin negara kita juga akan hancur karena suap dan korupsi.

Karena itu timbul pertanyaan di pikiran saya sebagai seorang pendidik,” Apakah yang salah dengan pendidikan kita, mengapa orang-orang yang berpendidikan tinggi malah menjadi pelaku suap dan korupsi, untuk memperkaya diri sendiri.

Namun kalau cuman bertanya saja saya kira itu tidak akan menyelesaikan masalah, yang lebih tepat adalah action kita sebagai seorang Pendidik untuk mencari cara agar suap dan korupsi tidak terjadi lagi di negara kita Indonesia yang kita cintai ini.

Kita harus memerangi suap dan korupsi ini, dan itu harus kita tanamkan sejak dini kepada siswa-siswi kita agar tidak mempunyai kebiasaan suap dan korupsi yang bertentangan hukum dengan ajara agama.

Dari Abdullah bin 'Amr RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Laknat Allah atas setiap orang yang memberi suap dan yang menerima suap.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Pembiasakan menghindari suap dan korupsi sejak dini di sekolah memang agak sulit dicari contohnya kalau menyangkut uang.

Namun, kita bisa mengajarkan kepada anak didik supaya tidak terlambat masuk sekolah, tidak membolos, dan tidak menyontek, karena terlambat masuk sekolah, membolos,dan menyotek adalah beberapa contoh korupsi waktu, dan pelanggaran tata tertib. Maka, harus diberi tindakan yang terukur supaya ada efek jera bagi pelanggar tata tertib, supaya anak-anak terbiasa untuk bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan dan terbiasa jujur pada diri sendiri dan orang lain dengan harapan supaya mempunyai masa depan yang cerah dan tidak menjadi penyuap dan koruptor.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post