Ratna Mizan

Adalah guru Bahasa Inggris sekaligus Kepala Perpustakaan di MAN Kota Blitar, Jawa Timur. Alumni Magister Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Malang tah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Galuh Muridku

Galuh Muridku

"Celana saya resletingnya rusak, Mom..." bisiknya dengan memelas. Aku ingin ketawa tapi takut dosa mendengar jawabannya. Entah kenapa, pagi ini sekilas kenangan itu muncul lagi. Mengingat salah satu alumni dari madrasahku, Galuh Gho Sakti namanya. Siswa dari jurusan agama. Kalimat tersebut muncul saat aku dipercaya menjadi tim tatib di madrasahku. Setiap aku mengajar di kelasnya. Galuh selalu duduk di bangku terdepan. "Saya siap untuk tidak tidur , Mom. Kalau mapel lainnya biasanya saya mengantuk." Begitu menurutnya. Akan tetapi di setiap jadwal pelajaranku, bagian atas seragamnya selalu dikeluarkan. Sehingga tidak terlihat rapi. Karena itu salah satu tugas dari tim tatib, aku mengingatkan Galuh untuk merapikannya. Dan dia selalu menjawab "Yes, Mom."

Pagi itu, entah mengapa aku merasa gemas, karena menganggap Galuh mengabaikan aturan madrasah. Aku mendekatinya, dan memaksanya untuk memasukkan bajunya. Galuh perlahan mundur, dan menutupi bagian bawah depan seragamnya. Dia membisikkan kepadaku bahwa resleting celananya rusak. Siswa siswi yang sempat mendengar bisikannya menutup mulut mereka sambil cekikikan sendiri. Pada akhirnya, aku memberi batas waktu. Pada pertemuan selanjutnya, Galuh harus sudah memakai seragam sekolahnya dengan rapi.

Berdasarkan ceritanya, aku berpikir bahwa betapa sibuknya orang tuanya sampai-sampai tak sempat mengamati bahwa seragam anak mereka rusak dan sudah watunya diperbaiki jahitan resletingnya. Membayangkan Galuh memakai seragam dengan resleting rusak untuk ukuran siswa kelas XII tentunya sangat tidak nyaman. Tapi entah mengapa, Galuh tetap menikmati hari-harinya tanpa rasa malu atau minder. Setidaknya, dari Galuh ada sedikit pelajaran yang kudapatkan. Bahwa kenyamanan lebih utama dari keinginan untuk jaga image, atau jaim untuk istilah anak sekarang. Kalau sudah begitu, mau dibilang apa. Kenyataannya, banyak siswa serupa Galuh yang berada di berbagai sekolah atau madrasah di Indonesia kita tercinta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bun. Luar biasa. Mereka tetap semangat belajar meskipun keadaan ekonomi kurang mendukung. Salam sukses.

14 Aug
Balas

Salam sukses juga bunda...

15 Aug
Balas



search

New Post