Metode mencatat, Bolehkah?

Proses belajar mengajar memang menjadi kegiatan yang sangat penting. Bagaimana cara menyampaikan materi dan metode yang tepat untuk digunakan agar peserta didik dapat menyerap dan memahami ilmu. Situasi serta sarana prasarana yang mendukung juga mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar. Guru dituntut untuk mengaktifkan peserta didik untuk terlibat langsung dalam belajar.

Metode tanya jawab dan diskusi sering digunakan untuk mengajak agar mereka aktif. Untuk mengetahui umpan balik dari mereka tentang materi yang telah dipelajari dapat digunakan metode presentasi. Hal ini akan sangat jelas terlihat mana peserta didik yang benar-benar menguasai serta memahami materi dan mana yang belum atau yang baru sebagian mentransfer materi. Metode presentasi ini juga memberikan kesempatan pada mereka untuk mengembangkan kreativitas dalam membuat slide power point.

Tidak dapat dipungkiri pula untuk memudahkan serta membuat catatan yang penting, mereka harus menyiapkan catatan di buku. Metode mencatat kadang masih dianggap metode yang kuna dan ketinggalan zaman. Padahal dalam realitasnya peserta didik akan terbantu dengan adanya catatan penting ini. Cara mencatat pun juga harus cerdas yaitu dengan menggunakan kata kunci ataupun gagasan pokoknya, bukan mencatat keseluruhan materi secara global. Intinya mencatat ringkasan atau intisari saja.

Jadi apapun metode pembelajarannya, kegiatan mencatat kata kunci atau intisari tetap akan membantu peserta didik untuk mendukung daya ingat serta pemahaman Ilmu jika suatu saat mereka lupa. Dengan mencatat akan lebih mengena serta terekam dalam memori. Mencatat sambil belajar, namun jangan terlalu sering juga mencatat, sering-seringlah membaca. Salam literasi.