Ratna Sari Dewi Harahap

Ratna Sari Dewi Harahap, S.Pd, lahir di Jakarta pada 28 Maret 1983. Putri pertama pasangan M.O Harahap dan Nuraini Siregar ini mengenyam pendidikan dasar di SDN...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sebetik Hikmah Curahan Hati Seorang Ibu

Ada seorang guru senior yang termasuk sosok yang ku kagumi. Secara keilmuan beliau mumpuni, dari segi karakter dan kepribadian, ia terpuji.

Hari ini kulihat ia tidak bersemangat, tak seperti ia yang biasa. Aku menyapanya, menanyakan keadaannya, mengapa ia terlihat tidak sehat dan pucat. Sontak kedua bola matanya berkaca-kaca, menggambarkan kesedihan yang melanda hatinya. Ia langsung menceritakan kegundahan hati pada persoalan yang membelit putra sulungnya. Anak lelaki satu-satunya tengah berjuang menyelesaikan tugas akhir untuk meraih gelar sarjana. Aku mengenal putranya, anak yang aktif dan memiliki kecerdasan yang diwarisi dari ibunya. Dengan mudah ia menyelesaikan seluruh mata kuliah hampir tanpa kendala apapun. Namun siapa menyangka, kemampuan akademis tak berbanding lurus dengan proses penyelesaian tugas akhir.

Terlampau banyak masalah yang ia hadapi dalam menyusun skripsi. Mulai dari dosen pembimbing yang selalu lupa dan menunda sesi konsultasi penelitian, hingga kemudian musibah yang menimpa dosen pembimbingnya yang harus dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu yang lama. Semua itu membuat posisinya dalam titik yang terombang-ambing dengan ketidakjelasan siapa yang menggantikan dosen pembimbing tersebut. Bukan tidak sering menurut Ibu itu, putranya mengadukan masalahnya pada pihak kampus, namun hanya saran sabar menunggu yang ia dapatkan. Tanpa disadari waktu berjalan hingga setahun lebih, ia masih tanpa kejelasan nasib. Secercah harapan muncul ketika pihak kampus memberi perhatian untuk memikirkan nasibnya, dan akan mencari pengganti.

Sesampai disini aku tidak habis pikir, bagaimana mungkin kampus ternama dengan biaya yang tak murah itu memiliki perhatian yang sedikit pada kinerja dosen. Bukankah membimbing mahasiswa dalam penelitian merupakan salah satu tupoksi dosen?

Ini cerita biasa aja, tidak ada yang luar biasa. Karena bisa saja ini terjadi pada saya, anda atau siapa saja. Tapi ada sentilan kecil pada hati kita. Sebagai seorang guru, sudahkah kita melihat ke dalam diri kita. Jangan jangan sebagai guru, kita pernah mengabaikan kewajiban dan mencederai hak siswa kita. Mari kita tingkatkan kualitas diri kita agar kita layak menjadi seorang guru dan mumpuni memenuhi hak serta menjalankan kewajiban kita

Muara Bungo, 10 Maret 2019

Amaris Hotel Sagusabu 2

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post