Melinda, Jatuh Bangun
Part 16
Kota Bandung, kota yang dipilih oleh Ridho dalam memulai hidup baru, tanpa perempuan lain kecuali istrinya, tanpa narkoba seperti janjinya pada Melinda
Memboyong Melinda dan kedua putri mereka
Keputusan Ridho didukung penuh oleh Mama dan papanya yang kembali memodali usaha Ridho dibidang garmen
Mengontrak ruko yang agak besar dimana disitu terdapat tempat usaha dibagian bawah dan tempat tinggal dibagian atas dengan kata lain, bagian atas khusus untuk Mereka, Melinda dan anak - anak
Ridho memang bertangan dingin, apapun yang diusahakan atau kerjakannya selalu cepat berkembang, dengan hanya mempunyai lima karyawan menjadi puluhan karyawan, hingga dia sedikit kewalahan dibidang pengawasan, terpaksalah Melinda turun tangan ikut membantu sembari mengasuh buah hati mereka
Kehidupan rumah tangga mereka kembali bangkit dan mulai lagi mempunyai segala
Namun karena hutang yang telah terlanjur dibuat Ridho, mereka terpaksa melunasi sedikit demi sedikit hutang itu sampai terlunasi
Memang sulit untuk berobah bila kita masih mempunyai teman yang sama, masih berhubungan dengan teman yang dulu sama - sama memakai narkoba, begitulah Ridho, sepayah apa dia menghindar akhirnya dia kembali terjerumus dalam lubang yang sama.
Melinda telah ingatkan, jangan berteman lagi dengan mereka. Awalnya datang berkunjung sekali dua kali, ketiga memberikan narkoba secara gratis, kemudian berlangganan lagi.
Melinda benar - benar memenuhi janjinya, jika Ridho tidak berubah, dia akan pergi meninggalkan Ridho
Mendengar ancaman Melinda, akhirnya Ridho menuruti kemauan Melinda untuk meninggalkan teman - teman narkobanya, dan usaha garmen yang kemudian tak bisa dipertahankan lagi karena hutang yang menumpuk.
Kembali lagi kekampung, kali ini mereka memulai usaha di kota kelahiran Melinda, di rumah Melinda.
Memboyong lagi semua yang ada di tanah rantau untuk pulang kekampung, dalam pikiran Melinda bila ia dan Ridho berada di kampungnya, Ridho akan terhindar dari jerat narkoba
Kembali lagi mendirikan usaha, dengan usaha baru yang cocok diusahakan di kampung yaitu dibidang perternakan, dengan ayam potong dan pertelur yang terbilang sukses
Sebuah rumah hasil dari keberhasilan mereka pun berdiri untuk Chilla dan Shenna
Ridho memang pengusaha yang bertangan dingin, apapun usaha selalu berkembang dengan pesat
Namun lagi - lagi godaan lain muncul, yaitu kehadiran orang ketiga, yang tak lain adalah Siska, datang menggoda.
Melinda kali ini pasrah, Ridho membuat Melinda harus memilih berpisah dengannya, karena Melinda tak ingin dimadu.
Tampak jelas disini, Siska tak pernah menyerah, dan Siska lebih menjanjikan darinya, dia cantik dengan uang yang banyak yang bisa melunasi hutang - hutang Ridho yang bertumpuk dimana - mana dan penagih - penagih hutang yang tak jemu datang mencari
Habis sudah air mata Melinda untuk Ridho, Melinda hanya inginkan satu hal, Ridho tidak melupakan anak - anak mereka, karena Melinda tak punya usaha apapun dan juga tak punya keahlian apapun untuk membesarkan mereka.
Perpisahan akhirnya jalan yang terbaik untuk ditempuh. Usaha, doa dan bertawakal pada Allah, karena semua ini tentu scanario yang dibuat Allah untuknya dan Ridho
Bersambung....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar