Kamar Ajaib
Kadang ku merasa nyaman,
berbicara sendiri di kamar.
Tapi, ternyata itu salah semua.
Ada kalanya tembok itu bisa mendengar dan berbicara.
Nanar rasa hati melihat semua.
Trus siapa yang yang bisa kuajak berbicara. Entahlah?
Jika semua begini.
Aku trus meratapi diri,
untuk berusaha menepi.
Semua kulakukan
agar tak membuat iri dan dengki.
Ini jalan yang harus dilalui agar tak ada lagi umpatan diri.
Menepi tuk berinstropeksi.
Menepi tuk mawas diri.
Menepi tuk bertafakur
Menepi harus kulalui
Dunia sudah tak berbaik hati
Penuh caci maki
Dunia semakin tua
Penuh huruhara
Panas membara
Selaksa bara
Penuh duka
Para durjana bersorak gembira
Menari dengan riang
Tak percaya akan karma dunia
Sudahlah,biarkan saja
Kamarku,1 Maret 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sy jg mau kok diajak bicara Bu. Sy tunggu.
He he he...
Bicara dengan aku saja Bund. Sukses selalu dan barakallah fiik
Terima kasih bun,iya ya