markonah
jumat pagi
markonah berjalan sendiri
dilingkupi rasa sepi dan iri
berteman mimpi yang tak kunjung pasti
markonah menari
walau sebatas mimpi di panggung
setidaknya sudah menari
seakan mimpi menari semakin menjadi
meliak-liuk tubuh semampai
diiringi musik menyayat hati
markonah semakin menjadi
gerak tangan dan kakinya seiring dengan music abadi
penonton bertepuk tangan dengan riuhnya berteriak
markonah penari
membuat nyali semakin berani
panggung demi paanggung tlah dilakoni
mimpi sebagai penari ada setiap hari
markonah tertawa bahagia
ia berhasil mewujudkan mimpinya di hati
markonah membuat saingannya iri
markonah slalu di hati penaonton saat menari
semakin hari semakin menjadi
markonah penari menghiasi bumi
hari ini kembali sepi
markonah bukan penari lagi
markonah menyusuri jalanan sepi
sendiri
markonah memandangi diri yang sudah tak menarik lagi
ia undur diri
rasa sepi terus menghinggapi
ia ingin kembali menari
ia mondar-mandir seorang diri
di jalanan sepi tak bertepi
tak ada musik pengiring lagi
markonah menyusuri jalanan sepi lagi
ia ingin mencari jati diri
yang tlah lama tertutupi rasa iri dan dengki
markonah,markonah sadarlah diri
kau bukan penari lagi
markonah ke sana ke mari seorang diri
tak tahu ujung maupun tepi yang harus dilalui
berteriak, melompat ke sana ke mari, mencaci maki seorang diri
anak-anak menyoraki
markonah gila-markonah gila
kamarku,26 april 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar