Kali ini tulisan saya terinspirasi dari tulisan "dendam kimia" nya mas *Mahfud Ali* Bagi sahabat MGI, tentu sudah mengenal tulisan renyahnya yang setiap hari muncul dan berseri.Saya adalah salah satu pencinta tulisannya. Jujur...ketika saya melalang buana di fb MGI, ketemu tulisannya langsung saya santap. Hehe...abis renyah dan jarang ketemu tulisan yang tipe seperti itu.Tipe ??, emang tulisan ada tipenya.

Saat saya masih sekolah dulu, kimia adalah pelajaran yang baru. Saya mengenalnya ketika telah menduduki bangku SLTA. Pemilihan jurusan Biologi kala itu saya lakukan lantaran ada belajar kimianya. Wah..jelas, kalau pilih IPS, ya nggak ketemu sama kimia. Rumus rumus cantik yang di ajarkan oleh guru kimia, membuat saya penasaran. Apasih gunanya mengenal rumus kimia itu kelak?, apalagi ada senyawanya, molekulnya dll. Ah....memang unik. Huruf dan angka berbaur jadi rumus. Dan harus bisa di baca dan dipahami oleh semua siswa IPA. Saya termasuk siswa yang biasa saja kepintarannya. Tapi kalau untuk mencapai angka kimia di rapor, bisa terbaik diantara teman. Kimia seperti bunga cantik yang tumbuh di halaman hati. Apalagi yang memupuk kimia itu bisa mekar karena ada guru cantik yang menyirami.

Guru kimia saya masih muda, enerjik, murah senyum dan plus cantiknya. Setahu saya, setiap hadirnya bu guru cantik ini di kelas, semangat siswa langsung bergairah. Walaupun belajar kimia di jam siang. Saya masih ingat kala itu, sebelum pelajaran di mulai, ada siswa (laki laki) bertanya sama bu guru. Katanya, apasih rumus kimia yang ibu pake ?, sehingga wajah ibu bisa secantik ini?. Kelas jadi ribut seketika, atas pertanyaan siswa ini. Semua di luar dugaan. Kemudian bu guru tersenyum sambil menjawab, " ibu hanya pake H2O setiap berwudhu". Hm...ibu bisa aja, sahut mereka.😊

# mengingatkembalirumuskimia # rindusamagurukimia💗

Solok, 12 Juni 2020