Jika dihadapkan dengan pertanyaan Menulis Fiksi atau Nonfiksi maka saya akan memilih menulis fiksi. Ketika menulis fiksi selalu ada rasa nyaman, tenang dan meski belum dapat ide bawaannya selalu "enjoy" dan menikmati momennya. Berbeda ketika dihadapkan dengan menulis buku nonfiksi, tangan langsung gemeteran, pusing, mula dan gejala gugup lainnya. Oke, itu lebay. Hihihi. Tapi jujur ketika menulis nonfiksi, contohnya membuat jurnal saya langsung keringat dingin. Saya ketakutan. Takut bahasanya ga ilmiah, takut palgiarisme dan ketakutan itu membuat saya tidak nyaman membuat tulisan nonfiksi. Akan tetappi, mau tidak mau, semua harus ditulis. Fiksi dan Nonfiksi tetap akan menjadi jalan ninjaku. Karena melalui menulislah semua akan abadi.