AKU DAN MWC11

Rasa minder dan sangat tidak percaya diri ketika diamanatkan oleh Kepala Sekolah untuk mengikuti kegiatan MWC11, ingin menolak tapi tak sanggup karena baru mengabdi di sekolah itu. Bathinku mengatakan “bisakah aku, mereka yang bergabung pastilah orang-orang luar biasa yang sudah melanglang buana dengan bejibun karya, sementara aku tidak ada apa-apanya” . Aku juga mengenal beberapa diantara orang hebat itu, Bu Yetti Yulia, Uni Fitra Netti, Mami Anitra”. Dengan setengah hati dan rasa percaya diri yang sangat rendah kulangkahkan kaki menuju Hotel Pusako, hanya sekedar menjalankan tugas sekolah, tak lebih dari itu.

Hari pertama, mata hatiku mulai sedikit terbuka setelah mendengarkan untaian kata demi kata yang dikeluarkan Pak Ihsan, sungguh beliau seorang motivator yang “sangat Hebat”. Mataku yang semalam kurang tidur, jadi “melek” dan bahkan mungkin tidak berkedip (berkedippun mungkin hanya sesekali),,, Hmmmmm..... Perlahan-lahan namun pasti mulai timbul keyakinan dalam diriku bahwa aku akan mencoba, aku pasti bisa...

Hari kedua motivasi dari Bunda Yasmi, beliau menceritakan pengalaman dari tidak berpengalaman sama sekali hingga menciptakan beberapa buku, Semua jempol buat Bundaaa... Yang paling berkesan ketika Pak Nurman menjelaskan dan membimbing langkah-langkah menulis, mulai dari awal sampai akhir, mengalir seperti air yang tenang dan menyejukkan. Aku ibarat kehausan ditengah padang pasir, datang seseorang yang menawarkan minuman (ada hubungannya tidak ya), tapi itulah yang kurasakan saat itu. Aku yang mulai melangkahkan kaki dengan gontai dan rasa percaya diri yang sangat kurang, merasa yakin dan membulatkan tekat Aku Pasti Bisa, Insya ALLAH.

Setelah kupikir-pikir, ketika SMA aku juga suka menulis Diary (bisa sampai sampai 5 halaman) dan menulis Puisi, nilai Bahasa Indonesia tak pernah kurang dari Delapan. Ketika SPMB pilihan pertamaku Bahasa Indonesia, tapi lulus pilihan kedua yaitu PPKn. Bisa jadi itu salah satu bakat terpendam yang kumiliki dan mudah-mudahan setelah mengikuti kegiatan ini bisa disalurkan.

Terimakasih tak terhingga atas ilmunya Bapak Ibu, bimbing aku kedepannya karena semangat yang kadang turun naik. Khusus buat Mami Anitra, walaupun sering dimarahi karena “cerewetku” yang bertanya ini itu sampai puas, bahkan berulang-ulang, hingga membuat mami jengkel. Tapi yakinlah Mi mulai saat ini aku akan lebih sering mengganggu ketenangan mami (wkwkwkwkwk). Terima kasih juga buat Kepala Sekolah dan Wakil Kepala yang memberi kesempatan padaku untuk mengikuti MWC11 ini (mudah-mudahan beliau juga membaca). Mengajar di Sekolah baru, ilmu baru dan tentunya sekembali dari kegiatan ini semangatpun menggebu-gebu bagai penganten baru. Insya Allah......