revi asneli

Revi Asneli, wanita kelahiran 10 Juli 1982 ini adalah seorang istri dan ibu dari tiga orang anak. Bertugas mengajar di SD. Unggul Terpadu Padang Pariaman, Sumat...

Selengkapnya
Navigasi Web
REZEKI TIADA BERPINTU

REZEKI TIADA BERPINTU

Tantangan Menulis Gurusiana H ke - 13

Sering kita mendengar ungkapan bahwa rezeki itu tiada berpintu. Kenyataannya ternyata memanglah demikian. Arti ungkapan itu adalah bahwa rezeki Allah itu sangatlah luas. Rezeki Allah itu ada di mana saja. Tidak terbatas ruang, tempat dan waktu. Suatu kesempatan, saya berpikir jika rezeki Allah hanya berada pada satu pintu saja, tentu kita hanya menunggu datangnya rezeki dari pintu itu. Tidak akan berusaha mencari di tempat lain. Mungkin juga dengan arti rezeki Allah hanya berada pada tempat tertentu saja. Kenyataannya tidaklah demikian. Dimana saja belahan bumi Allah berada, dimanapun makhluk Allah tinggal dan menetap. Rezekipun ada disana. Begitulah Maha Kayanya Allah.

Berusaha mendapatkannya itu adalah tugas makhluk. Semua yang makhluk butuhkan tersedia begitu banyaknya. Lautan yang luas, daratan yang ditumbuhi segala macam tumbuhan dan keberadaan makhluk lainnya. Semua Allah sediakan untuk makhluknya. Terutama manusia, sebagai makhluk Allah yang tercipta paling istimewa dengan tubuh paling sempurna dan dengan akal yang luar biasa.

Namun demikian meski semua serba ada dan telah disediakan. Manusia dengan akalnya berusaha memperoleh semua rezeki yang telah Allah sediakan. Dengan cara yang Allah redhai, tentu dengan cara yang halal bukan yang haram. Halal dan haram, akan menentukan keberkahan dari rezeki yang manusia cari. Sangat berbeda dengan makhluk lain, yang hanya sampai batas dapat, mengenyangkan lalu selesai.

Sebagai khalifah Allah di muka bumi, persoalan rezeki akan terkait dengan banyak persoalan dalam kehidupan. Semua rezeki yang dicari akan jadi pertanggung jawaban di hari akhirat kelak. Dari rezeki, akhirnya manusia bisa hidup layak, berbagi kepada yang kurang, atau bakhil dengan harta yang telah diperolehnya.

Dalam agamapun permasalahan rezeki tidak hanya sebatas apa yang kita cari dan usahakan. Tetapi bagaimana antara satu manusia dan manusia lainnya saling berbagi. Ada yang Allah takdirkan rezekinya berlebih, ada yang Allah takdirkan kurang dari yang lainnya. Disini akan terlihat perbedaan manusia pemurah dan dermawan, mana pula manusia yang kikir dan tidak mau berbagi.

Siapa yang berbagi maka ialah hamba yang telah bersyukur. Bahwa ada rezeki orang lain yang juga tersimpan dalam harta yang sudah ia dapatkan. Meski ia telah berkeringat dan banting tulang mengusahakannya. Orang-orang yang suka berbagi, Allah mudahkan pula rezekinya. Apapun yang ia lakukan dan usahakan, Allah beri jalan. Maka janganlah takut akan rezeki. Selagi terus berusaha. Allah beri banyak pintu kita mendapatkannya.

Pariaman, 7 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Rezeki bukan PTSP kan Bu...? Yg penting kita tetap berusaha.

07 May
Balas



search

New Post