Revina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Budayakan Literasi Baca Tulis, yuk!

Budayakan Literasi Baca Tulis, yuk!

“Buku adalah jendela dunia”, sekelumit kalimat yang dulu sering kita dengar. Kalimat yang memiliki makna bahwa kegiatan membaca buku dapat menambah wawasan dan pengetahuan seseorang terhadap dunia yang belum mereka ketahui sebelumnya. Akan tetapi, pada era digitalisasi sekarang ini, buku ibarat suatu barang yang aneh dan kuno. Adanya kemajuan teknologi dan informasi, membuat seseorang mudah memperoleh berita melalui media sosial yang ada. Hanya dengan bantuan gadget dan internet, informasi yang dibutuhkan akan dengan cepat diperoleh. Hal inilah yang membuat buku “tersingkirkan” dari peradaban. Padahal jika kita cermati, informasi yang kita peroleh dari dunia maya tidaklah selengkap apabila kita membaca buku.

Berdasarkan beberapa penelitian dunia yang berkaitan dengan minat membaca siswa di beberapa negara, Indonesia hampir selalu menjadi negara yang berada di peringkat bawah. Hal inilah yang mendasari Pemerintah, sejak tahun 2016 melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggiatkan Gerakan Literasi Nasional (GLN). GLN merupakan bagian dari implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Salah satu kegiatan dalam GLN adalah “kegiatan 15 menit membaca buku non pelajaran sebelum waktu belajar dimulai”. Materi baca atau bahan bacaan berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan siswa (Sumadi dan Zulkifli). GLN meliputi Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Gerakan Literasi Keluarga (GLK), dan Gerakan Literasi Masyarakat (GLM). Hasil kesepakatan World Economic Forum pada tahun 2015, terdapat enam literasi dasar. Enam literasi dasar tersebut mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan (Sumadi dan Zulkifli).

Pada Gerakan Literasi Sekolah (GLS), salah satu kegiatan yang dilakukan seperti yang tercantum di atas, yaitu pembiasaan membaca buku non pelajaran selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan pembiasaan ini sudah dilaksanakan di SMP Negeri 2 Subah, Kabupaten Batang. Kegiatan membaca sekitar 15 menit ini dilaksanakan setiap hari dari hari senin sampai kamis sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Buku-buku yang dibaca siswa adalah buku-buku yang disediakan di pojok baca yang ada di setiap kelas. Siswa tidak hanya sekedar membaca, akan tetapi siswa juga dituntut untuk membuat laporan hasil dari kegiatan membaca mereka. Setiap siswa memiliki sebuah buku yang berisi jurnal membaca harian, dimana setiap selesai membaca mereka menuliskan halaman terakhir dari buku yang mereka baca pada hari itu. Hal tersebut dilakukan terus menerus hingga satu buku selesai mereka baca. Setelah satu buku selesai mereka baca, mereka menuliskan rangkuman dari buku tersebut. Rangkuman yang berisi mengenai tokoh, latar, maupun kejadian atau peristiwa yang ada pada buku yang telah mereka baca. Bahkan pihak sekolah melalui perpustakaan, pada akhir tahun pelajaran memberikan reward atau hadiah kepada siswa dengan jumlah buku terbanyak yang dibaca.

Kegiatan literasi yang dilakukan di SMP Negeri 2 Subah tidak hanya itu, pada saat tertentu seperti jeda tengah semester atau class meeting, siswa juga diajak untuk membuat karya tulis seperti puisi maupun cerpen dengan tema tertentu. Hasil karya siswa tersebut dijadikan satu dan dijilid berdasarkan kelasnya masing-masing.

Kegiatan literasi seperti membaca dan membuat karya tulis tidak hanya dilakukan oleh siswa, tetapi juga warga sekolah lainnya seperti guru dan staff tata usaha. Guru yang mengajar pada jam pertama, selain menemani siswa, mereka juga melakukan kegiatan membaca sama halnya dengan siswa. Sedangkan guru yang tidak mengajar di jam pertama, melakukan kegiatan membaca di ruang guru. Sama halnya dengan pojok baca yang ada di setiap kelas, di ruang guru pun tersedia tempat atau rak yang berisi buku-buku non pelajaran. Pada saat siswa diminta untuk membuat karya tulis berupa puisi atau cerpen, guru pun diminta untuk berpartisipasi. Bahkan ada beberapa guru di SMP 2 Subah yang telah menghasilkan karya tulis berupa buku ber-ISBN.

Pembiasaan membaca buku seharusnya ditanamkan sejak anak mulai berlatih membaca dan menulis. Peran serta keluarga terutama orang tua sangatlah penting dalam gerakan literasi keluarga (GLK). Sejak dini, anak dikenalkan dengan literasi baca melalui kegiatan membacakan buku cerita atau dongeng sebelum tidur oleh orang tua. Saat anak mulai mengenal huruf dan dapat membaca, sediakan buku bacaan seperti buku dongeng atau cerita rakyat. Seiring bertambahnya usia anak, buku-buku bacaan yang disediakan juga berkembang sesuai kebutuhan dan perkembangan psikologis anak. Yang tidak kalah penting adalah orang tua berkewajiban membatasi dan mengawasi pemakaian gadget pada anak.

Kegiatan yang dapat dilakukan pada gerakan literasi masyarakat (GLM), salah satunya adalah membuat perpustakaan mini di lingkungan sekitar tempat tinggal. Perpustakaan yang menyediakan fasilitas buku-buku bacaan yang dapat dipinjam oleh masyarakat di sekitarnya. Perpustakaan yang dikelola, difasilitasi dan dipergunakan oleh warga setempat (“dari kita untuk kita”). Penyediaan buku-buku bacaan dapat diperoleh melalui sumbangan warga setempat maupun pihak luar yang ingin ikut berpartisipasi dalam menyukseskan GLM. Selain itu, pada saat perlombaan menyambut hari Proklamasi Kemerdekaan, dapat pula ditambahkan adanya lomba menulis puisi atau cerpen yang berkaitan dengan kemerdekaan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Barakallah... Tulisan tentang Gerakan Literasi Nasional yang menyeluruh.Bahwa untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju harus terbiasa melakukan 6 literasi dasar ( literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi budaya, literasi finansial, literasi moral dan kewargaan) yg di lakukan di sekolah (GLS), di keluarga ( GLK) dan di masyarakat (GLM)

30 Oct
Balas



search

New Post