Marni dan Negeri Mati
Marni dan Negeri Mati
Oleh Rezi Rahmat
Marni..
Aku ingin bercerita kepadamu Marni
Menceritakan sebuah kisah tentang negeri yang makmur
Rakyatnya sejahtera, hidup rukun dan damai
Kekayaan alamnya berlimpah ruah
Apapun yang ditancapkan di tanahnya tumbuh subur tanpa perlu ditaburi kapur
Sawah-sawah menumbuhkan padi yang memenuhi lumbung
Pohon-pohon berdaun rindang, tempat bersembunyi burung elang
Akar-akarnya menjalar panjang, tempat petani bersantai riang menunggu petang
Petang pun datang, petani pulang membawa hasil sawah dan ladang
Marni..
Tahukah kau Marni, negeri itu sekarang sudah mati
Mati karena para pemimpinnya mau kaya sendiri
Hasil bumi dijarah dari para petani
Bocah-bocah kehilangan tempat bermain dan berekreasi
Sawah-sawah pun tak lagi menumbuhkan padi, melainkan menumbuhkan bangunan dan gedung-gedung yang menjulang tinggi
Juga menumbuhkan jalan dan tempat lokalisasi
Pohon-pohon tak lagi tegak berdiri, dedaunan pun tak lagi menghasilkan oksigen yang dihirup setiap pagi
Bebukitan digunduli, isi perutnya dikeluarkan untuk investor-investor berdasi
Akar-akar tak lagi bisa menyerap kepedihan dan caci maki
Hingga akhirnya negeri itu pun menjadi negeri yang mati
Padang, 6 Maret 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar