Sebening mentari pagi, kutatap wajahmu. Bening tak berdosa. Tapi biarkansenyum berkata , apa khabar cinta. Dan Biarkan kuterima jawabannya, Terima kasih aku baik baik saja. Biarkan hari ini kuisi dengan sejuta makna. Bersamamu gembiramu, bahagiamu.. biarkan kunikmati suara manjamu, cadelmu dan semua lucumu. Aku yang yang berhak atas semua itu. Terima kasih cinta telah hadir dalam hidupku.

Bersamamu terucap syukur yang tak bertepi, bahagia yang tak berujung. Membuat hari-hariku begitu bermakna dan kau sanjung aku bagaikan super hero dengan tingkahmu. Biarkan kunikmati masa ini . Sebagai hadiah dari Tuhanku. Semoga ini ganjaran atas perjuanganku selama ini, menapak kaki dalam rintisan tapak yang suci meniti jejak langkah sang pejuang . Yang tak pernah peduli dengan kebahagiaan sendiri, mengutamakan kami sebagai ummatnya, terbukti dalam lirih aza terpatah-patah panggilan UMMATI,… UMMATI…

Wahai sang pecinta, biarkan diri ini meluruh dalam pengabdian sirahmu. Mengais mencari ridhomu. Dalam kepapaan dan kelemahan sebentuk iman .Yang mudah berderai tersapu angin. Biarkan kupilih remah hati yang porak poranda dalam rayuan dunia yang semu. Hanya bantuanMu yang bisa membuatku terus menapaki jalan ini. Biarkan kuterus berada di sini, meski tak satupun medali kan menghiasi diri ini. Tak peduli. Ku hanya butuh cintaMu. Hujani aku denganRedhoMu.