Rianti 67

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

HIKMAH DI BALIK KEGIATAN 'GURU BERKUNJUNG'

TANTANGAN 30 HARI MENULIS. HARI-KE 19

#TantanganGurusiana

HIKMAH DIBALIK PROGRAM “GURU BERKUNJUNG”

Hari ini berkesempatan melaksanakan program Guru Berkunjung. Sebuah program untuk mengunjungi peserta didik yang ada kendala dalam proses pembelajaran selama Pandemik Covid 19. Wali kelas sebagai pelaksana, terlebih dahulu mendapat arahan dari pihak sekolah untuk mendata siswa yang jadi tanggung jawabnya.

Terkait program sekolah yang akan dilaksanakan 2 minggu mendatang, yaitu pelaksanaan PAT (Penilaian Akhir Semester) On line, maka pendataan bertujuan untuk mengetahui berapa orang yang nanti tidak bisa melaksanakan, apa yang menjadi kendalanya untuk kemudian dicari solusinya. Adanya program Guru Berkunjung ini, diharapkan menjadi salah satu solusinya.

Situasi yang mengharuskan anak-anak untuk tetap belajar dari rumah, termasuk pada pelaksanaan PAT on line, ketersediaan HP plus quotanya menjadi sesuatu yang penting. Dari hasil pendataan, diantara 38 peserta didik yang jadi binaan penulis, ternyata menyisakan 2 orang yang masuk dalam program Guru berkunjung.

Setelah menyusun jadwal, sebelumnya ada koordinasi dulu dengan pihak sekolah, kemudian dengan orang tua siswa, baru kegiatan tersebut dilaksanakan.

Anak didikku yang bernama Bunga (nama samaran), dia mengungkapkan bahwa kendalanya, tidak memiliki HP sendiri. Ada Hp yang tersedia, akan tetapi pada saat yang bersamaan harus dipakai oleh kakaknya yang sekolah di SMA. Sesuai jadwal kesepakatan maka penulis berkunjung ke rumahnya.

Kurang lebih 15 menit menunggu di pangkalan ojek, lega ketika Bunga terlihat keluar dari sebuah gang. Berpakaian sangat sederhana. Segera menyalamiku kemudian mengajakku untuk menuju ke rumahnya.

Menyusuri sebuah gang sempit dengan berjalan kaki. Tidak berapa lama sampai juga ke tempat yang di tuju, sebuah rumah yang sama sederhananya dengan pemiliknya. “ Ayo, Mrs..” Bunga mempersilakanku untuk masuk. Kemudian seorang ibu yang menurutku lebih muda usianya dariku tersenyum ramah menyambutku. Tidak ada kursi tamu, hanya sebuah karpet sederhana di ruang tersebut, dimana kami duduk bersama-sama.

Setelah memperkenalkan diri, kusampaikan maksud serta tujuan. Ibunda Bunga mengangguk hormat.

“Maaf Bu, jadi merepotkan …” Katanya.

“Tidak apa-apa, itu sudah menjadi tugasku.” Ucapku perlahan.

Tidak terlalu lama berada di sana, setelah meminta tolong kakaknya Bunga untuk mendokumentasikan, dan kunjungan selesai akupun pamit. Saat perjalanan pulang dalam angkutan kota, tak henti penulis terus berpikir. Teringat rumah sempit yang ditinggali Bunga dengan 5 saudaranya yang lain, belum ibu dengan bapaknya, teringat kesederhanaannya, keluarga yang mengandalkan upah buruh dari kepala keluarganya. Terbayang …

Semua yang penulis pikirkan menyisakan kesedihan. Kalau saja tidak ada program “Guru Berkunjung”, mungkin penulis tidak akan tahu bagaimana keadaan siswa yang sebenarnya.

Terbayang Bunga dalam kesehariannya saat di sekolah. Gadis kecil sederhana yang tidak banyak bicara, namun memiliki nilai akademik yang cukup baik. Ada do’a dan harapan untuknya, semoga kelak hidupnya sukses, berhasil meraih cita-cita, membahagiakan kedua orang tua. Aamiin YRA

Permata Biru, 15 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post