Rianti 67

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

JUJUR YUK, JUJUR

TANTANGAN 60 HARI MENULIS. HARIKE-35

#TantangaGurusiana

JUJUR YUK, JUJUR

Oleh : Ria Riantini, S.Pd

Santri : “ Assalamu’alaikum..”

Pembina : “ Waalaikumsalam..”

Santri : “ Pak, apakah nanti pas ulangan bakal ada janji atau sumpah, untuk tidak melihat buku atau internet ?’

Pembina : “ Nak, kamu kan sudah tahu mana yang ma’ruf dan mana yang munkar. Disaat seperti ini, kejujuran adalah harta yang tidak tergantikan. Jadi tidak perlu sumpah, karena sekecil apapun perbuatan salah kita, malaikat tidak pernah tidur dan akan mencatatnya. Jadi berusaha sebaik mungkin agar membawa berkah dan manfaat.”

Cuplikan dialog di atas, saya dapat dari grup WA anak bungsuku yang mulai besok akan melaksanakan PAT online sebagai puncak dari kegiatan belajar jarak jauh yang hampir 3 bulan ini berjalan akibat krisis virus corona. Ulangan online yang dilaksanakan di rumah masing-masing tanpa diawasi oleh seorang guru secara langsung, memungkinkan memberi keleluasaan kepada anak didik untuk mengerjakan tugas dengan cara apapun.

Artinya setiap anak bebas memilih mau dengan cara dan seperti apa menyelesaikannya. Apakah dengan cara jujur atau sebaliknya memilih jalan curang ? Guru sebagai orang tua di sekolah, sebagaimana dalam dialog di atas, memiliki tugas menanamkan nilai karakter seperti kejujuran yang akan sangat bermanfaat bagi anak didiknya kelak.

Bahkan tentang kejujuran ini termuat dalam sebuah hadist.

“ Hendaklah kalian berlaku jujur, karena kejujuran itu menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukkan jalan ke surga.” ( HR Bukhari ) bahkan sifat jujur tersebut merupakan salah satu sifat yang dimiliki pleh Nabi dan Rasul.

Ada sebuah kata bijak, bahwa kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Kejujuran adalah sebuah sikap yang menunjukkan jati diri seseorang yang sebenarnya. Hampir dipastikan orang yang senantiasa bersikap jujur baik dalam ucapan maupun tindakan, meskipun pahit dan beresiko, bisa dipastikan memiliki integritas dan moral yang baik. Sebaliknya ketika seseorang yang suka bicara bohong, maka bagaimana integritas dan moralnya dapat kita duga.

Jika dicermati , kebohongan sangat merugikan, bahkan bisa jadi awal kehancuran seseorang. Bagaimanapun, perbuatan bohong tidak bisa dibenarkan. Selain itu, kebohongan yang disembunyikan pasti satu saat akan terbongkar. Ibarat seseorang yang menyimpan bangkai maka satu saat akan tercium juga.

Jujur dan bohong adalah pilihan sikap yang masing-masing memiliki konsekwensi. Mudah-mudahan anak didik yang akan melaksanakan ulangan online, tidak akan salah memilih sikap. Setelah berusaha belajar semaksimal mungkin, maka berapapun nilai yang didapat tidak jadi soal, yang penting berkah dan manfaat. Aamiin

Permata Biru, 31 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren. tulisan yang inspiratif dan bermakna

01 Jun
Balas

keren. tulisan yang inspiratif dan bermakna

01 Jun
Balas

keren. tulisan yang inspiratif dan bermakna

01 Jun
Balas

keren. tulisan yang inspiratif dan bermakna

01 Jun
Balas

keren. tulisan yang inspiratif dan bermakna

01 Jun
Balas

keren. tulisan yang inspiratif dan bermakna

01 Jun
Balas



search

New Post