Rianti 67

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
NAMA PENA

NAMA PENA

NAMA PENA

Oleh : Ria Riantini

Saat melengkapi identitas diri untuk pendaftaran  nulis bareng yang diadakan oleh salah satu penerbit, setelah menuliskan nama lengkap,  selanjutnya diminta untuk menuliskan nama pena. Sebenarnya tidak wajib untuk menuliskannya, mungkin bagi yang mau dan memang sudah memiliki nama pena.

Untuk penulis pemula sepertiku, hal tersebut menjadi sesuatu yang menarik dan ada juga keinginan menuliskannya.  Cuma yang jadi problemnya belum punya nama yang pas untuk digunakan.

Gola Gong, Pipiet Senja, Tere Liye atau  NH. Dini, beberapa nama penulis terkenal yang semuanya menggunakan nama pena dalam karyanya. Dari informasi yang kudapat dari internet, Gola Gong memiliki nama asli  Heri Hendrayana Harris. Tere Liye terlahir dengan nama  Darwis,  Pipiet Senja dengan nama asli Etty Hadiwati Arief. Adapun  NH. Dini penulis buku Pada Sebuah Kapal  ternyata  memiliki nama asli Nurhayati Sri Hardini.

Mungkin masih banyak beberapa penulis terkenal lain seperti penulis buku Laskar Pelangi Andrea Hirata yang  memiliki nama asli  Aqil Barraq Badruddin.  Bisa jadi diantara pembaca juga ada yang memiliki nama pena. Betul kan ?

Kembali kepadaku yang belum menjadi penulis seterkenal mereka, apakah perlu menggunakan nama pena? Mencoba  merenung beberapa saat, sepertinya seru juga ya jika memilikinya. Apalagi jika di kemudian hari banyak yang mengenal nama tersebut.  Kalau boleh bermimpi  bisa dikenal dengan karya sekaligus nama pena.

Lalu seberapa penting nama pena digunakan oleh seorang penulis ? Kembali  aku bertanya pada diriku sendiri, sambil mencoba mengeja namaku. Ria Riantini. Nama yang agak panjang kan ?

Andai dari nama tersebut, aku gabungkan suku kata awalnya akan dapat nama RIRI. Ko jadi inget kuliner yang cukup terkenal di kotaku, ada batagor Riri. Duh beginilah kalau yang doyan makan, pikiranpun langsung nyambung ke makanan. He he

Seterusnya teringat nama Rianti. Nama tersebut seperti  pipilan atau cuplikan dari nama lengkapku. Bagaimana ?  Eh, kok jadi bertanya lagi. Yang pasti nama tersebut cukup pendek dan mudah diingat kan? Sebetulnya nama tersebut sudah aku gunakan juga pada akun Instagramku.

 Nama panggilan lain yang aku miliki adalah Teh Ivo.  Beberapa kawan kerja di sekolah sering memanggil namaku dengan sebutan itu.  Asal mula nama tersebut  di proklamirkan duh kaya hari kemerdekaan aja, maksudnya di populerkan oleh rekan kerjaku yang kini sudah pindah. Beliau sempat menyampaikan saat kutanya kenapa memanggilku dengan sebutan itu.  Karena mirip artis Astri Ivo, bintang film cilik terkenal jaman dulu  yang kini menjadi seorang ustadzah.

 Ingin tersenyum juga dalam hati, mendengar jawabannya.  Entah mirip dari apanya.  Mungkin kalau dilihat dari puncak gunung melalui teropong sedotan, bolehlah. He …he.  Sepertinya perlu ku aminkan juga, siapa tau ketularan solehnya. Aamiin . Selain itu, panggilan teteh yang menyertai nama tersebut agak membuatku malu juga.  Aku merasa bukan jadi teteh-teteh lagi, tepatnya kalau sekarang emak-emak yang tengah beranjak tua. Apa nama penanya  Mak Ivo saja ya? Lagi-lagi jadi ingin tertawa.

Hingga hari ini, sebutan Teh Ivo tersebut masih melekat karena ada beberapa kawan yang kerap menggunakan panggilan tersebut dalam keseharian.

Akhirnya aku harus mengakhiri tulisan ini, dengan kesimpulan masih mencari dan memilih untuk nama pena yang akan digunakan. Mungkin diantara pembaca  ada yang berpikir, untuk apa repot-repot  mencari nama pena, bukan kah yang terpenting adalah terus berkarya ?

Ada benarnya pendapat tersebut, bahkan hingga hari ini aku sedang belajar dan harus terus belajar untuk  berkarya.

Tapi seandainya ada diantara pembaca yang memberi usulan untuk nama penaku, akan aku terima dengan senang hati. Siapa tahu nama tersebut cocok dan membawa keberkahan untukku juga karyaku.  Aamiin YRA

 

Permata Biru, 1 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang keren

01 Jul
Balas

Terima kasih sudah berkunjung. Salam kenal Bun

01 Jul

Sudah saya follow bu, barakallah

09 Jul
Balas

Terima kasih Pak. Aamiin yra

09 Jul

Rianti 67.... keren juga bundaBude oake DewiRo...gmn menurut Bunda... Dari Sri Dewi Rokhimah...sebetulnya tidak pernah terpikir itu nama pena tapi setelah membaca artikel Bunda baru tahu saya ada nama pena untuk menulis ya Wakwaw inilah karena malas literasi... Jadi kuper makasih infonya sangat inspiratif

07 Jul
Balas

DewiRo juga bagus Bun, familiar dan keren. Sukses selalu buat Bunda.Terima kasih tanggapan serta kunjungannya

07 Jul

Teh Ivo memang mantap ulasannya, jadi mikir nama pena sendiri. Sukses bucan, sdh sy follow

05 Jul
Balas

Terima kasih bucan atas kunjungannya. Siap follback

05 Jul

Nama yang cukup cantik, secantik orangnya bund.sukses selalu

09 Jul
Balas

Alhamdulillah. Terima kasih Bucan salam kenal ...

10 Jul

mak ivo juga bagus....lebih familiar....semangat....

01 Jul
Balas

Alhamdulillah dapat masukan dari Bapak. Terima kasih kunjungannya. Salam kenal Pak

01 Jul



search

New Post