Rianti 67

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
REFLEKSI 30 HARI MENULIS TANPA HENTI. BELAJAR SEKALIGUS INTROSPEKSI DIRI

REFLEKSI 30 HARI MENULIS TANPA HENTI. BELAJAR SEKALIGUS INTROSPEKSI DIRI

TANTANGAN 30 HARI MENULIS. HARI KE-30

#TantanganGurusiana

REFLEKSI 30 HARI MENULIS TANPA HENTI. BELAJAR SEKALIGUS INTROSPEKSI DIRI

Oleh : Ria Riantini, S.Pd

Akhirnya tiba juga saat yang dinantikan, menulis untuk postingan di hari ke-30. Hari terakhir memenuhi tantangan 30 hari menulis untuk Gurusiana. Ijinkan menyampaikan sedikit refleksi perjalanan selama 30 hari ini. Bagi penulis pemula sepertiku, tantangan tersebut memberi pengalaman yang cukup berarti.

Pengalaman pertama melewati sebuah proses yang tidak hanya terpaksa menulis, juga belajar menaklukan diri sendiri, melawan segala rasa takut, takut hasil tulisan jelek, takut tidak ada yang membaca, takut ditertawakan hingga berbagai ketakutan lainnya. Melalui sebuah tantangan, diri ini belajar bagaimana membagi waktu, belajar disiplin sekaligus tanggung jawab untuk posting tulisan tepat waktu. Pengalaman yang sangat berharga.

Ucapan terima kasih yang pertama untuk Ibu Enung Kartini, seorang gurusianer yang lewat beliaulah penulis bisa berada dan gabung di MGI. Selanjutnya untuk Admin dan Adminah yang tidak pernah sekalipun menolak postingan yang kusetorkan. Padahal aku tahu pasti, postingan itu belum sebagus tulisan orang lain, belum sebermutu postingan gurusianer lain. Tulisanku seringkali hanyalah sebuah pengalaman yang merasa perlu untuk kutuliskan.

Ucapan terima kasih untuk gurusianer semua, karena dari beliau-beliau saya banyak belajar. Tulisan yang sarat dengan makna, pokoknya menurutku bagus-bagus. Rangkaian kata yang mengalir tersaji menjadi tulisan yang apik.

Beberapa diantaranya bahkan terasa renyah untuk dinikmati. Untuk guru sianer yang telah sudi berkunjung, menanggapi dan memberi support sekaligus memotivasi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, semuanya sangat berarti. Terasa menjadi semacam energi yang membuat penulis menjadi lebih semangat untuk berkarya.

Sekaligus permohonan maaf juga, karena penulis belum sempat membalas semua kunjungan ataupun memberi tanggapan. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan penulis.

Masih teringat, hari-hari pertama untuk memenuhi tantangan kadang disergap kebingungan. Mau nulis tentang apa? Mulainya darimana ? sama sekali merasa tidak punya ide. Terkadang sudah bersiap di depan laptop, ide tetap tak kunjung datang. Terasa beratnya. Namun diri ini tidak menyerah untuk terus mencoba. Ada kekhawatiran kalau sampai tidak setor tulisan, berarti harus remedial. Mungkin perasaan takut remedial itulah salah satu yang memicu untuk terpaksa tetap menulis.

Beruntungnya, postingan yang dikirim tidak harus berada dalam satu tema, sehingga meringankan penulis untuk posting tulisan. Bahkan saat tidak ada ide pun nulis jalan terus, akhirnya punya bahan juga untuk disetorkan. Alhamdulillah bisa selamat melewati tantangan di hari yang membingungkan.

Setelah melewati tantangan demi tantangan, kesulitan untuk mencari ide sedikit demi sedikit mulai terkikis. Ternyata jika diperhatikan banyak sekali sumber ide yang bisa menjadi bahan tulisan. Pengalaman penulis kadang dapat ide ketika perjalanan dalam angkutan kota, saat hujan turun, mendengar sebuah lagu, atau membaca postingan orang di medsos, atau bisa juga membaca status WA. Masalah yang lagi hangat, bahkan ide itu datang dari pengalaman batin yang dirasakan. Ternyata ide bertebaran.

Bagaimana menuangkan ide menjadi sebuah tulisan yang menarik, nah ini dia yang masih menjadi kendala buat penulis. Saran dari orang yang sudah berpengalaman, seorang penulis harus banyak membaca. Untuk memperkaya kosa kata tentunya. Membaca situasi boleh juga kan ? dan ada hal yang jauh lebih penting yaitu praktek menulis.

Sehingga yang awalnya dirasa sukar, lama-lama menjadi terasa lebih mudah. Barangkali sesuai sekali dengan sebuah pepatah “ Alah bisa karena biasa “.

Dalam kurun waktu 30 hari menulis tanpa henti,sedikit banyaknya membawa dampak positif yang penulis rasakan secara pribadi. Paling tidak, ketakutan yang dulu sering membayangi dan membuat penulis kesulitan, sekarang relatif jauh berkurang. Untuk sekarang Ide kadang datang dengan sendirinya.

Materi tulisan, mungkin ini yang perlu menjadi perhatian. Selama ini lebih sering berbicara terkait pengalaman serhari-hari yang mungkin oleh sebagian orang dianggap tidak begitu penting. Barangkali baru sampai disitu kemampuan yang bisa penulis sampaikan. Itu artinya penulis masih perlu banyak belajar, untuk mencoba menuliskan topik yang lebih berbobot lagi.

Selama 30 hari posting tulisan di Gurusiana, belum sekalipun mendapat kritik dan juga saran dari yang lain. Padahal penulis sangat butuh itu. Atau harus penulis minta terlebih dahulu ?

Tak ada gading yang tak retak. Penulis sadar betul masih masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu bantuan kritik serta saran sangat penulis nantikan.

Akhirnya penulis ingin merayakan kemenangan ini, kemenangan melewati tantangan 30 hari menulis tanpa henti dengan ucapan Alhamdulillahirobbilalamin.

Permata Biru, 27 Mei 2020

Sumber Gambar dari Internet

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bun

26 May
Balas

Terima kasih

28 May

semangat selalu BUSalam Literasi

26 May
Balas

Mantap bun

26 May
Balas

Alhamdulillah ... Terima kasih

28 May

Mantap bun..

26 May
Balas

Alhamdulillah, terima kasih Pak

28 May

Alhamdulillah, terima kasih Pak

28 May

Mantap bun..

26 May
Balas

Mantap bun..

26 May
Balas



search

New Post