SEMPATKAN UNTUK BERBAGI
TANTANGAN 60 HARI MENULIS. HARI KE-43
#TantanganGurusiana
SEMPATKAN UNTUK BERBAGI
Oleh : Ria Riantini
Beruntung sekali malam ini kedatangan kawan yang sama-sama pernah menjadi member di sanggar senam “C”. Terakhir bertemu kurang lebih dua tahun yang lalu. Selepas olah raga kadang bincang ringan, ternyata beliau seangkatan dengan adik bungsuku semasa SMA. Sejak ada kabar hamil dan melahirkan tidak pernah bertemu lagi secara langsung, kecuali melihat sesekali aktivitasnya melalui media sosial FB.
Hingga beberapa hari lalu kuterima pesan darinya via WA. Menyampaikan maksud akan mengadakan baksos di daerah sekitar tempat tinggalnya, lalu mengajakku untuk ikut berpartisipasi menyumbang baju layak pakai. Langsung kusanggupi, kebetulan masih ada sisa baju juga kerudung dalam 2 kantong kain yang memang sengaja akan kuberikan pada yang membutuhkan. Biasanya diberikan kepada saudara yang bertempat tinggal di lain kecamatan.
Saat ramadhan yang baru saja berlalu, sempat menyalurkan baju-baju tersebut kepada salah seorang siswa didik yang masuk program Guru Berkunjung. Kebetulan ada baju-baju anak gadisku yang sudah jarang dipakai sehingga bisa disumbangkan.
Terselip rasa gembira saat baju-baju tersebut masih bisa bermanfaat untuk orang lain. Selain di rumah menjadi sedikit lebih leluasa dengan ketiadaan barang tersebut, yang lebih penting masih bisa bermanfaat. Dan sang aktivis sosial yang malam ini berkunjung untuk menjemput menyampaikan pula tehnis pemanfaatannya. Ternyata baju itu akan dipajang dan dijual dengan harga yang cukup murah. Tempat yang katanya menggunakan garasi dan berlokasi cukup strategis menjadi daya tarik tersendiri. Sang pembeli yang berminat tinggal memasukkan uang pada kencleng yang telah disediakan.
Hasil penjualan dari baju layak pakai itulah, yang akan digunakan untuk membeli bahan sembako untuk kemudian diserahkan pada acara bakti sosial yang rencananya akan diselenggarakan beberapa hari ke depan. Kehadirannya menyisakan sepenggal cerita.
Ternyata masih begitu banyak, orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Bagi sebagian orang membeli dan memiliki banyak baju bukanlah hal yang sulit, untuk sebagian yang lain sebaliknya. Jangankan memikirkan baju, untuk memenuhi kebutuhan perut saja butuh perjuangan yang cukup berat.
Dan manusia saat dia dilahirkan tidak membawa apa-apa, pun ketika dia harus pulang menghadap Sang pencipta. Sebanyak dan sebagus apapun pakaian yang dimiliki, tak akan ada yang dibawa mati. Jadi kenapa mesti sungkan untuk berbagi ?
Permata Biru, 8 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin yra. Terima kasih sudah mampir Bu
Sejatinya berbagi itu indah dan membawa berkah ya bu.....Mantap bu dan sukses selalu untuk ibu