Rica Khoirany, S.Pd.

Kelahiran Palembang Tinggal di Mentok Bangka Barat, Babel Guru kelas n guru Bahasa Inggris di SD Muhammadiyah Muntok Penulis buku Hitam Putih Kehidupan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kopiah Resam Unik Khas Bangka Belitung
https://ecs7.tokopedia.net/img/product-1/2015/9/15/524205/524205_836d925c-5b60-11e5-924e-935d87772fba.jpg

Kopiah Resam Unik Khas Bangka Belitung

Kopiah Resam Unik Khas Bangka Belitung

Kopiah Resam merupakan kerajinan tangan khas dari Provinsi Bangka-Belitung (Babel) yang diwariskan secara turun temurun. Kopiah Resam atau disebut songkok (bahasa Bangka-red), adalah peci yang terbuat dari tanaman Resam (Dicranopteris linearis syn. Gleichenia linearis) dan digunakan oleh masyarakat muslim Bangka dalam kegiatan sehari-hari seperti saat ibadah solat, menghadiri pesta, kegiatan adat, dan kegiatan lainnya.

Tanaman Resam merupakan jenis Pteridophyta (paku-pakuan/pakis) yang biasa tumbuh di tempat-tempat teduh, lembab, dan subur di daerah tropis dan subtropis, yang tumbuh hampir di seluruh hutan Kabupaten Bangka Belitung. Nama latin spesies ini adalah Dicranopteris linearis. Resam dikenal sebagai tanaman invasif, tergolong dalam jenis gulma (tanaman pengganggu). Habitatnya adalah tebing teduh dan lembab mulai pada ketinggian 200m hingga 1500m di atas permukaan laut dengan tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 meter. Paku-pakuan ini tumbuh melilit dan bercabang, akarnya tumbuh di dekat permukaan tanah dan keluar batang keras yang tumbuh ke atas. Tanaman ini mudah dikenal karena daunnya menyirip berjajar dua dan tangkainya bercabang dua. Persebaran tanaman ini dapat diidentifikasi di daerah tropis dan subtropis, tersebar di asia dan pasifik, namun paling banyak tumbuh di hutan dan semak-semak di sekitar desa dan perkampungan di Babel. Tanaman ini dianggap sebagai tanaman liar dan pengganggu di habitatnya. Dikatakan demikian karena kehadirannya di beberapa tempat sering mendominasi permukaan tanah sehingga tanaman lain yang berada di sekitarnya menjadi terhambat pertumbuhannya. Bagi masyarakat yang terganggu akan kehadirannya mereka memusnahkannya melalui obat herbisida atau dibakar, sekalipun tanaman itu dapat berkhasiat untuk pemecah bisul, infeksi saluran kencing, obat batuk dan obat luka memar. Tapi, di tangan masyarakat kreatif, tanaman pengganggu ini dapat bernilai jual tinggi, yang biasanya dibentuk menjadi kopiah. Seiring dengan permintaan pasar, juga dapat dibentuk lebih kaya variasinya seperti topi pantai, taplak meja, tatakan gelas, hiasan dinding dan lainnya.

Kopiah Resam yang kerap dipakai oleh kaum pria ini merupakan produk yang sudah cukup lama beredar di kalangan masyarakat Babel. Tidaklah heran jika kopiah berbahan rajutan tanaman Resam ini cukup akrab dengan kepala masyarakat di bumi Serumpun Sebalai, baik itu kalangan pejabat hingga masyarakat umum. Tetapi siapa sangka, jika proses pembuatan Kopiah Resam kerajinan khas asal Babel ini cukup rumit, bahkan bahan bakunya pun mulai sulit diperoleh di hutan-hutan. Salah satu desa yang terkenal dengan pengolahan Resam adalah Desa Dendang, Kacung Kecamatan Kelapa, Bangka Barat.

Bahan / alat dalam pembuatan Kopiah Resam adalah Resam Bulin, Resam Padi, pola (cetakan kepala dari kayu) / mal / pakan, jarum, penarik (terbuat dari tutup kaleng) yang dibuat lubang menggunakan paku untuk menghaluskan, sikat gigi, kulit Kayu samak, dan Cutter (pisau pemotong).

Pembuatan kopiah Resam diawali dengan proses pengambilan bahan baku ke hutan, pemisahan serat Resam dari batangnya. Serat Resam tersebut kemudian diserut sesuai kebutuhan yaitu serat halus dan serat kasar (pembuangan kulit luar). Kemudian serat Resam direndam dalam air kurang lebih selama 3 (tiga) hari. Setelah direndam, bahan Resam dikeringkan seperlunya. Setelah kering, proses selanjutnya adalah penghalusan (menggunakan penarik dari tutup kaleng) dan dilanjutkan dengan penganyaman menggunakan jarum dimulai dari bagian atas kepala, turun ke bagian samping (mengunakan pola/mal/pakan yg berbentuk lonjong/bundar). Lama melakukannya sangat tergantung dari halus dan kasarnya produk yang diinginkan. Biasanya sekitar 1 minggu hingga 3 bulan (12 minggu). Langkah selanjutnya, kopiah Resam yang sudah selesai dianyam dilakukan penyamakan dengan getah pohon tertentu. Untuk hasil yang terbaik, penyamakan dilakukan berulang kali. Cara membuat samak yaitu kulit kayu samak dibersihkan dengan cara dipukul-pukul supaya lembut. Lalu dimasukkan kedalam wadah (panci) ditambah air dan dimasak sampai mendidih dan agak kental. Setelah itu diangkat kemudian disaring. Setelah itu, ambil kopiah yang sudah selesai dianyam dari cetakan. Kopiah dicelup dulu dengan air dan secara perlahan-lahan dimasukkan kedalam pola, kemudian olesi dengan cairan samak menggunakan sikat gigi dan dijemur.

Karena melalui proses yang cukup rumit, harga kopiah Resam khas Bangka ini menjadi sangatlah bervariasi yaitu mulai dari 50 ribu rupiah, ratusan ribu, bahkan jutaan rupiah perkopiahnya. Untuk yang paling bagus dan mahal bisa dibandrol jutaan rupiah. Berdagang Kopiah Resam dapat dijadikan salah satu usaha yang cukup menjanjikan untuk menambah penghasilan bagi masyarakat yang bisa memanfaatkan peluang yang ada. Variasi harga kopiah Resam ditentukan dari tingkat kerumitan, kerapian, kehalusan, dan kelenturan bahan. Semakin rumit dan halus anyaman maka semakin tinggi pula harga jualnya. Menurut Samsudin, salah seorang pedagang keliling Kopiah Resam, asal Paya Air Bulin Kecamatan Kelapa, Babar, kerajinan tangan Kopiah Resam ini terdapat di setiap daerah diantaranya Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) dan Bangka Barat (Babar). Masing-masing Kopiah Resam antara Kabupaten se-Bangka ini memiliki ciri khasnya masing-masing, misalkan antara Kopiah Resam asal Bateng yang bentuknya dominan melancip di depan dan belakangnya, sedangkan Kopiah Resam asal Babar lebih condong ke bentuk bulat dan tidak terkesan melancip. Untuk pengerjaan satu Kopiah Resam itu sendiri, mulai dari 3 hari sampai dengan 2 hingga 3 bulan untuk kopiah yang berharga mahal.

Menurut salah satu pembuat kopiah Resam, Ibu Atisa, sudah sangat banyak masyarakat Babel yang menggunakan Kopiah Resam dan mengapresiasi kehadirannya. Mulai dari kalangan biasa hingga pejabat-pejabat di daerah tersebut. Hal ini dikarenakan kopiah tersebut nyaman dan enak dipakai, tahan lama dan awet. Harapan pembuatnya tersebut, sebagian besar masyarakat Babel dapat melestarikan dan mempromosikan kerajinan tangan khas pulau Bangka ini agar tidak punah eksistensinya. Semoga kerajinan Resam dapat selalu berjaya di tengah kemajuan budaya dan teknologi negeri ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

dijkarta dimna tokonya klo mau beli kopia resam

25 May
Balas



search

New Post