Rica Khoirany, S.Pd.

Kelahiran Palembang Tinggal di Mentok Bangka Barat, Babel Guru kelas n guru Bahasa Inggris di SD Muhammadiyah Muntok Penulis buku Hitam Putih Kehidupan...

Selengkapnya
Navigasi Web
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/05/peringatan-hardiknas-2017-percepat-pendidikan-yang-merata-dan-berkualitas

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR

Dewasa ini kita dihadapkan pada fenomena generasi penerus bangsa kita yang terancam kehilangan jati diri yang sangat tampak dalam dunia pendidikan. Sebagai contoh yang dapat kita lihat dari rasa hormat dan sopan santun peserta didik terhadap guru di sekolah yang semakin luntur dari waktu ke waktu. Cara bicara dan tingkah laku siswa terhadap guru semakin kehilangan batas. Contoh sederhana tersebut menggambarkan bahwa permasalahan bangsa Indonesia sekarang ini adalah mengenai pergeseran “watak”. Oleh karena itu, pendidikan karakter merupakan solusi yang dapat digunakan untuk menguatkan kembali jati diri bangsa yang semakin luntur ini. Lickona (2007) menjelaskan beberapa alasan perlunya pendidikan karakter, di antaranya: (1) Banyaknya generasi muda saling melukai karena lemahnya kesadaran pada nilai-nilai moral, (2) Memberikan nilai-nilai moral pada generasi muda merupakan salah satu fungsi peradaban yang paling utama, (3) Peran sekolah sebagai pendidik karakter menjadi semakin penting ketika banyak anak-anak memperoleh sedikit pengajaran moral dari orangtua, masyarakat, atau lembaga keagamaan, (4) masih adanya nilai-nilai moral yang secara universal masih diterima seperti perhatian, kepercayaan, rasa hormat, dan tanggungjawab, (5) Demokrasi memiliki kebutuhan khusus untuk pendidikan moral karena demokrasi merupakan peraturan dari, untuk dan oleh masyarakat, (6) Tidak ada sesuatu sebagai pendidikan bebas nilai. Sekolah mengajarkan pendidikan bebas nilai. Sekolah mengajarkan nilai-nilai setiap hari melalui desain ataupun tanpa desain, (7) Komitmen pada pendidikan karakter penting manakala kita mau dan terus menjadi guru yang baik, dan (8) Pendidikan karakter yang efektif membuat sekolah lebih beradab, peduli pada masyarakat, dan mengacu pada performansi akademik yang meningkat.

Penguatan pendidikan karakter di satuan pendidikan (sekolah) menjadi sangat penting dan diharapkan dapat menjadi solusi dalam perbaikan kualitas peserta didik sehingga melahirkan generasi yang berkarakter dan menghormati nilai-nilai luhur bangsa dan agama. Penguatan Pendidikan Karakter dilakukan untuk mencegah lebih parahnya krisis akhlak.

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, mengajar, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Sekolah sebagai pusat pembelajaran yang bermakna dan sebagai proses sosialisasi dan pembudayaan kemampuan, nilai sikap, watak, dan perilaku hanya dapat terjadi dengan kondisi infrakstruktur, tenaga kependidikan, sistem kurikulum, dan lingkungan yang sesuai. Oleh karena itu, sekolah harus memiliki manajemen yang baik di berbagai bidang. Sekolah adalah tempat yang sangat strategis untuk pendidikan karakter, karena anak-anak dari semua lapisan akan mengenyam pendidikan di sekolah, sehingga apa yang didapatkannya di sekolah akan mempengaruhi pembentukan karakternya. Karakter yang baik sebenarnya sudah ada sejak manusia lahir, akan tetapi untuk tetap menjaga karakter tersebut harus dilakukan pembiasaan secara terus-menerus sedini mungkin karena karakter masyarakat yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini, usia dini merupakan masa “emas” namun “kritis” bagi pembentukan karakter seseorang. Kartadinata (2009) menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan sepanjang hayat, sebagai proses kearah manusia yang sempurna. Oleh karena itu, pendidikan karakter memerlukan keteladanan dan sentuhan mulai sejak dini sampai dewasa yang harus menjadi bagian terpadu dari pendidikan alih generasi. Penanaman karakter kepada anak dan kalangan remaja dapat dilakukan di sekolah-sekolah. Proses pendidikan diharapkan mampu membangun karakter bangsa. Karakter pribadi seseorang, sebagian besar dibangun melalui pendidikan di sekolah. Sekolah saat ini mengemban tugas mulia yaitu tidak hanya mendidik para peserta didiknya hardskill tetapi juga softskill. Paradigma pembelajaran yang sebelumnya lebih menekankan pada apa yang perlu dipelajari peserta didik telah beralih pada bagaimana belajar. Dalam kaitannya dengan pembelajaran karakter, khususnya karakter bangsa, pembiasaan dan keteladanan merupakan cara yang dinilai efektif dan efisien bagi para peserta didik. Membentuk karakter tidak semudah memberi nasihat, tidak semudah memberi instruksi, tetapi memerlukan kesabaran, pembiasaan dan pengulangan. Mengingat pentingnya karakter dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang kuat, maka perlu adanya pendidikan karakter yang terealisasi dengan baik. Dalam pemberian pendidikan karakter bangsa di sekolah ada tiga hal yang perlu dikembangkan. Pertama, bahwa pendidikan karakter diberikan berdiri sendiri sebagai suatu mata pelajaran. Solusi kedua, pendidikan karakter diberikan secara terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran, pembiasaan, keteladanan dan pengembangan diri. Dan yang ketiga, pendidikan karakter terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran.

Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona (1991) adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain, kerja keras dan sebagainya dengan kebiasaan yang kerap dimanifestasikan dalam tingkah laku. Para pakar pendidikan pada umumnya sependapat tentang pentingnya upaya peningkatan pendidikan karakter pada pendidikan formal, dengan itu perlu dan penting adanya pendidikan karakter yang perlu dilaksanakan demi tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Pendidikan karakter di era globalisasi sekarang ini memiliki peran yang sangat penting bagi setiap individu khususnya peserta didik agar menjadi manusia yang beradab yang diharapkan oleh masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, akhlak mulia, dan budi pekerti sehingga karakter terbentuk dan menjadi ciri khas peserta didik. Pendidikan karakter yang dibangun dalam pendidikan mengacu pada Pasal 3 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, 2005:94). Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam mengembangkan karakter bangsa, yang sejalan dengan tujuan pendidikan karakter yaitu untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang dalam menyongsong masa depannya.

Pendidikan karakter harus menyertai semua aspek kehidupan termasuk lembaga pendidikan. Idealnya, pembentukan pendidikan karakter diterapkan diseluruh aspek kehidupan, termasuk kehidupan sekolah. Sekolah dasar merupakan lembaga formal yang menjadi pondasi awal untuk jenjang sekolah di atasnya. Oleh karena itu, pendidikan di sekolah dasar mempunyai peranan yang sangat vital dalam menanamkan pendidikan karakter. Kegiatan pembiasaan dan keteladanan yang selama ini telah diselenggarakan oleh sekolah dasar adalah salah satu media potensial dalam rangka menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik. Karena telah terbukti bahwa untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter pada anak salah satu caranya adalah melalui pembiasaan dan keteladanan, misalnya sikap disiplin, jujur, kerja keras, religius dan sebagainya akan mudah dikembangkan jika nilai-nilai tersebut sudah menjadi kebiasaan sehari-hari di sekolah. Namun, pendidikan karakter dapat menjadi suatu pembiasaan jika diintegrasikan ke dalam budaya sekolah, terus menerus dibudayakan di sekolah. Berbagai contoh keteladanan dan pembiasaan positif harus selalu ditanamkan di lingkungan dan kehidupan sekolah dalam rangka penguatan pendidikan karakter. Salah satu faktor keberhasilan implementasi nilai-nilai pendidikan karakter adalah adanya konsistensi sekolah mengenai penerapan pilar-pilar karakter yang ditanamkan.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan terutama oleh guru sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui keteladanan dan pembiasaan di sekolah dasar antara lain adalah dengan berusaha untuk menjadi potret atau ‘The Inspiring bagi para peserta didik (guru harus mampu memberi contoh nyata yang baik/uswatun hasanah bagi para peserta didik), membiasakan para peserta didik untuk selalu melakukan keterampilan-keterampilan berperilaku baik, mengintegrasikan materi-materi pelajaran ke dalam kegiatan sehari-hari melalui keteladanan/contoh dan juga ke dalam kegiatan-kegiatan yang diprogramkan oleh sekolah dalam rangka menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter, kegiatan spontan/teguran, serta pengkondisian budaya sekolah yang baik melalui kegiatan pembiasaan dan keteladanan itu sendiri. Dengan menerapkan pembiasaan dan keteladanan yang dilihat dan ditiru dari sekolah terutama para guru, peserta didik akan langsung memahami dan menilai karakter yang baik dan benar. Guru merupakan agen perubahan dalam hal pembelajaran karakter, guru terletak pada garis depan dan oleh karenanya guru diharapkan dapat menjadi role model bagi para peserta didiknya. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis karakter yang dilakukan di sekolah, perilaku guru juga menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan. Perilaku guru akan diteladani oleh siswa sehingga bagaimanapun baiknya proses pembelajaran tanpa diikuti dengan perilaku guru yang dapat dicontoh akan menjadi sia-sia adanya. Hal tersebut sejalan dengan yang telah diungkapkan Marzuki (2013) bahwa pendidikan karakter mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (loving the good), dan melakukan kebaikan (doing the good). Pendidikan Karakter tidak sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah kepada peserta didik, tetapi lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik paham (kognitif), mampu merasakan (afektif) nilai yang baik, dan mau dan biasa melakukan yang baik itu (psikomotor). Oleh sebab itu, upaya pembentukan karakter dapat dilakukan melalui sikap antara lain keteladanan, penanaman sikap disiplin, pembiasaan, dan menciptakan suasana kondusif (Furqon Hidayatullah, 2010:39).

Berdasarkan semua paparan di atas, maka dalam rangka penguatan pendidikan karakter di sekolah dasar disarankan kepada seluruh warga sekolah agar dapat selalu bekerja sama untuk menciptakan budaya sekolah yang berkarakter baik yang dapat selalu mengimplementasikan suatu keteladanan dan pembiasaan yang baik di lingkungan sekolah agar dapat ditiru para peserta didik, supaya penguatan pendidikan karakter di sekolah dasar dapat menjadi optimal.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantap ulasannya keren

13 Feb
Balas



search

New Post