Ridaryetty

Saya adalah seorang wanita kelahiran kota Tembilahan dan dilahirkan tanggal 12 Juni 1965, ayah dan ibu saya memberi nama Ridaryetty, ayah saya bernama Zainal Ab...

Selengkapnya
Navigasi Web

Selingkuh

TANTANGAN HARI KE 135

Jam 17 Rita pulang sekolah. Rumah sepi yang ditemui hanya Rafli yang sedang nonton. "Nak! Mana Mama nak." Rafli menjawab, "kata Mama tadi, Mama ada keperluan mendadak, Mama tak bisa nunggu sidang." Mendengar ungkapan Rafli, Rita kesal mendengar, "Keperluan mendadak? Apa yang ditunggu dua hari lagi apa tidak untuk keperluan anaknya, masa depan anaknya?." Rita mengerutu sendiri.

Dua jam kemudian Refal pulang kerja. Setelah refal mandi. Rita menyampaikan “Da! Ranti pergi dari rumah jam 10 pagi tadi. Katanya ke Rafli, ia akan ke Jakarta ada keperluan mendesak.” Refal sakit hati mendengar apa yang disampaikan Rita, ungkapan yang keluar dari Refal tak terkontrol lagi.. “Terserah dialah, sudah diongkosi pulang untuk masa depan anaknya, bertingkah pula. Apa otaknya ndak dipergunakan, pekerjaan apa yang mendesak, apa ia kerja kantoran?. Terserah dialah, saya tak akan mengurusnya lagi.”

Refal menelpon Ayah, adiknya di Kampung dan adiknya yang di Jakarta. Refal menyatakan kekecewaannya dan mengadu kelakuannya. Refal menyampaikan bahwa Ranti telah kembali lagi ke Jakarta, padahal untuk sidang hanya menunggu waktu dua hari lagi. Refal juga menceritakan bahwa sebelumnya ada yang menelponnya dan me smsnya melalui hanphone Rita. Isinya smsnya adalah pembicaraan suami istri.

....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

besok di sambung Bun! mata tak bisa lagi diajak kompromi

05 Jun
Balas

cerita ini bari sepersepuluh bun. jumlah halamannya baru 15 halaman Bun, rencananya lebih kurang 50 halaman

05 Jun
Balas

Kok sedikit sekali bun

05 Jun
Balas



search

New Post