Pantun Rindu Ibu
TANTANGAN HARI KE 115
Toko online roda tiga
Sekarang banyak yang menyerbu
Tantangan pantun di hari ketiga
Bertemakan Rindu Ibu
##
Ria membeli bunga setangkai
Bunganya berwarna Sendu
Kata apa yang dapat dirangkai
Untuk ungkapan rasa rindu
##
Berbuka dengan es parut
Es dicampur dengan tebu
Ada rasa mengalir larut
Itu rindu yang mengebu
##
Air terjun indah Mengalir
pantainya bersih dan melandai
air mata terus mengalir
Secawan rindu tumpah di lantai
##
Kalau berjalan di lalu lintas
Jangan pernah berlari-lari
Kenangan indah selalu melintas
Yang tersimpan dalam Sanubari
##
Perbaikan jalan belum merata
Apalagi Jalan kampungku
Oh Ibu engkaulah wanita
Yang kucinta selama hidupku
##
Jangan dipikirkan masalah
Dibawa diskusi pasti bisa
Maafkan lah aku bila salah
Pengorbananmu tanpa balas jasa
##
Shalat subuh dua rakaat
Dilaksanakan oleh Dandu
Setiap detik setiap saat
Aku rindu padamu ibu
##
Harumnya bunga di taman
Aromanya sulit dijelaskan
Senyummu begitu nyaman
Capek,letih kau sembunyikan
##
Gulai ayam dengan kemumu
Di hidangkan kepada tamu
Kami rindu kehangatanmu
Kami rindu kasih sayangmu
##
Apabila digigit Penyengat
ambil es batu di kulkas
Cintamu begitu hangat
Walau dunia bernaung keras
##
Ke pasar pakai sepeda
Membeli semua pengkap
Seandainya ibu masih ada
Kebahagiaan kami lengkap
##
Gulai ayam campur kemumu
Gulai dimasak oleh Mardrita
Kujelang perpisahan denganmu
Dengan doa diiringi air mata
##
Dari Solok ke Sukarami
Perginya membawa barang
Selama ibu meninggalkan kami
Terasa ada yang hilang dan kurang
##
Ke pasar membeli kemeja
Kemeja dibeli untuk Baba
Dalam situasi apa saja
Rindu muncul tiba-tiba
##
Pagi hari makan dadih
Dadih dibuat dalam bambu
Kami kini sangat sedih
Hidup tanpa kasih ibu
##
Kepalanya banyak kalimumu
Membasahi rambut air tak lancar
Ibu! Aku rindu cahayamu
Cahaya yang selalu memancar

Kepalanya banyak kalimumu
Membasahi rambut air tak lancar
Kami rindu kehangatanmu
Kami rindu kasih sayangmu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus sekali pantun Ibu.
Takana lo Unk jo ama...Wanita yg tak pernah terlupakan..
Pantun indah sekali.Bunda tercinta