Ridaryetty

Saya adalah seorang wanita kelahiran kota Tembilahan dan dilahirkan tanggal 12 Juni 1965, ayah dan ibu saya memberi nama Ridaryetty, ayah saya bernama Zainal Ab...

Selengkapnya
Navigasi Web
Yang Busuk Akhirnya Tercium Jua
sepandai-pandai menyimpang kebohongan akhirnya kebongkar juga

Yang Busuk Akhirnya Tercium Jua

TANTANGAN HARI KE 137

Ridwan menemui kakak Ranti. Ia menyampaikan bahwa untungnya pada Ranti hanya sampai di sini. Awalnya kakak Ranti kaget, karena tak ada angin, dahan bisa tumbang. Setelah mendengar kembali penjelasan dari Ridwan sebabnya dahan tumbang dikarenakan angin, topan sangat kencang sekali. Ridwan menjelaskan "Maaf Da! Ranti ia sering pergi dengan lelaki lain dengan mesra bak sepasang suami istri. Kemesraan ini bakan sering dilihat oleh teman kerja saya bahkan teman saya menyatakan, anak yang kedua saya Zaki, mirip sekali dengan selingkuhan Ranti. Saat itu emosi saya semakin mengejolak. Zaki saya bawa ke rumah sakit untuk mengambil darahnya untuk memastikan apa benar Zaki ini bukan anak saya. Untuk Uda ketahuan kecurigaan ini benar adanya, adik uda benar - benar berselingkuh dengan orang lain. Saya menyadari, mungkin sebabnya selingkuh ini dikarenakan saya tidak sangup memberi uang lebih, karena pendapatan saya masih pas-pas. Kalau saya tetap bertahan dengan Ranti, bisa jalan sesat yang saya tempuh, nanti akibatnya fatal. Dengan kejadian ini, saya malu hidup di Jakarta ini. Saya akan mengadu nasib kembali ke kampung, toh anak saya Rafli sudah senang dengan Mamaknya." Mendebgar penjelasan Ridwan, kakak Ranti menerima dan kakak Ranti minta maaf dengan perlakuan adiknya.

Mendengar informasi dari mando. Kakak Ranti yang ada di Jakarta berkumpul membicaraan aib yang diperbuat oleh adiknya. Kakaknya semua bersepakat tidak akan memukul dan memarahi adiknya, tapi menanyakan siapa selingkuhannya itu, setelah mengetahui, ia akan dinikahi. Saat itu juga Ranti dibawa ke rumah kakaknya. Kakaknya menanyakan langsung siapa bapak Zaki anak kemenakan keduanya. Awalnya Ranti diam karena takut. Kakaknya menjelaskan, "sebenarnya ini aib yang kamu corengkan dijidat kami dan keluarga kita. Kami bertanya siapa bapak Zaki, kami ingin menikahkan kamu secara resmi. Sekarang coba kamu bawa bapak Zaki ke Sini, dia tidak kami apa-apakan, tapi meminta pertanggungjawabannya untuk menikahi kamu." Mendengar penjelasan kakaknya, Ranti minta pamit menjemput bapak Zaki.

Ranti pergi diantar oleh Kakaknya. Sesampai di rumah keluarga bapaknya Zaki, Ranti dan Kakaknya dipersilakan masuk dan duduk oleh kakak Eko. Setelah duduk, kakak Eko mohon pamit ke belakang mengambil minuman. Setelah menyajikan minuman dan meminum seteguk. Kakak Ranti menanyakan " Maaf buk! Saya kakaknya Ranti, kebetulan Eko dan Ranti ada hubungan. Kalau boleh kami tahu, apakah Eko ada di rumah?" Kakak Eko menjawab, "Eko barusan keluar. Katanya membeli rokok. Sebentar lagipun pulang." Sambil menunggu kedatangan Eko, Kakaknya Ranti menyampaikan maksud tujuannya datang ingin menjemput Eko untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya ke Adiknya Ranti. Kakak Eko menerima maksud baiknya keluarga Ranti yaitu tidak mempermasalahkan perbuatan adiknya.

Lima belas menit kemudian, Eko datang. Awalnya ia kecut melihat kakak Ranti karena kesalahannya. Kakak Ranti mengetahui ketakutan Eko terhadap dirinya. Dengan menahan rasa, kakak Ranti mempersilakan ia duduk sekalian berjabatan tangan.

Setelah Eko duduk. Kakak Ranti menanyakan, "apakah kalian berdua telah melakukan perbuatan yang dilarang agama?" Pertanyaan kakak Ranti dijawab oleh Eko dengan menganguak dan sekalian menyusun jari sepuluh memohon maaf. Kakak Ranti bertanya lagi, "apakah hasil perbuatan yang dilarang itu membuahkan hasil seorang anak yang berusia 2 tahun 3 bulan?." Eko menunduk karena malu yang tak bisa menatap wajah kakak Ranti dan keluarganya di rumah. Kakak Ranti telah mendapat jawaban bahwa Zaki benar anak Eko. Kakak Ranti menjelaskan permasalahannya ia datang, "Uda ke sini, ingin mendengar secara langsung didepan keluarga di sini untuk meminta pertanggungjawaban kamu atas perbuatan yang kalian lakuan berdua." Eko menjawab, "Terlebih dahulu, Eko minta maaf ke Uda dan keluarga yang telah membuat aib keluarga. Eko akan mempertanggungjawabkan perbuatan Eko untuk menikahi Ranti. Inya-Allah kalau uda izinkan, Jumat depan Eko menikahi Ranti. Eko selama ini memang dikejar-kejar dosa dan rasa bersalah yang telah mengauli Ranti, padahal Ranti masih bersuami.

......

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post