Bukan masalah rindu, atau yang lebih kejam dari itu. Langkah ini tak mungkin terhenti hanya untuk sebuah kata perpisahan. Lelah jiwa mampu bertahan dalam keikhlasan. Namun, amanah tetaplah amanah. Bibir mungil si kecil merekah melantunkan sebuah harapan. Berdoa kepada yang dia yakini keberadaan dan kekuasaannya. "Ya Allah, pindahkan mama ke Madiun. Nisa senang kalau mama di rumah." Ucapnya penuh harap.

Sebuah kisah dimulai ketika harapan dari seorang ayah begitu mendalam. "Nduk, nanti jadilah guru yang tidak memakai uang ya! Bapak orang ndak punya. Hanya ilmu yang bisa bapak berikan." Peluk erat dari alam dunia untuk bapak yang sekarang tenang bersamaNya.

Hey... Salahkah takdir ini? Tidak! Ingat kembali doa yang selalu kau panjatkan dulu. Bisa jadi, apa yang kau dapatkan sekarang adalah pengabulan dari doamu yang terdahulu. Tapi, boleh kan kita berharap untuk sesuatu yang lain?

Harapan tak terbatas pada satu impian saja. Kutuliskan sebuah harapan tanpa ingin mengubah apa yang menjadi ketentuanNya. Manusia diwajibkan untuk berikhtiar. Hasil akhir serahkan pada Allah. Dia-lah yang akan menentukan apa yang terbaik untuk kita. Percayalah, bahwa Allah tak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan kita.

Redistribusi adalah salah satu impian dari berbagai macam harapan. Sebuah kata cinta dari Sang Maha Cinta. Apakah pasti nanti akan lebih baik dari sekarang? Percayalah, Allah hanya akan memberikan takdir yang terbaik untuk kita. Bisa jadi apa yang tidak kau sukai sebenarnya itulah yang terbaik untukmu.

Jember, 11 Februari 2022