Ketika Fajar
Maka, pagi ini kudapati sang fajar tersenyum diiringi alunan merdu azan subuh. Untaian irama syahdu sahut- menyahut dari satu mesjid dan mesjid lainnya.
Ketika fajar telah menyibakkan rahasianya. Hening kini beganti alunan simfoni indah dari hati.
Begitu mudahnya waktu membalikkan keadaan.
"Maafkan aku telah membuatmu kebingungan dengan sikapku", ia berkata lirih.
Aku tersenyum penuh arti. Menyiratkan jawaban atas maaf yang ia lontarkan.
Ia menatapku dalam.
"Lain kali aku ingin semua masalah dikominikasikan dengan baik, agar tidak berlarut",sambungku.
Ia mengangguk sambil tersenyum. Kemudian menggenggam tanganku erat-erat.
Kami hanyut dalam perasaan yang begitu dalam.
"Aku mencintaimu", bisiknya.
Fajar tersipu malu menyaksikan kami.
***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aduh, pagi-pagi sudah romantis. Good job. Salam kenal.
Salam kenal pak Agus, terima kasih sudah berkunjung ya
Romantisme dikala pagi, wow sangat menginspirasi. Menghadapi masalah, menyelesaikan dengan segera. Salam kenal dan salam literasi
Salam kenal pak Mulya, salam literasi, terima kasih sudah mampir