Ridwan El Qudsy

Guru Teknik Elektronika Audio Video SMK N 2 Demak Jawa Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mencetak Anak Juara Olimpiade Matematika

Mencetak Anak Juara Olimpiade Matematika

Pada kesempatan kali ini, ijinkan saya berbagi pengalaman tentang bagaimana mencetak anak menjadi juara olimpiade matematika sejak usia dini. Baik olimpiade tingkat regional, nasional maupun internasional. Mudah-mudahan sharing pengalaman dalam mendidik anak ini dapat bermanfaat bagi pembaca gurusiana.

Sebagian besar orang tua tentu menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas dan pintar, terlebih pintar pada mata pelajaran yang hampir sebagian besar anak tidak menyukainya yaitu matematika. Sebenarnya membuat anak menyukai matematika tidaklah begitu sulit, namun disadari atau tidak, seringkali lingkungan lah yang membuat anak menjadi takut bahkan sampai benci terhadap mata pelajaran yang satu ini, baik yang berasal dari lingkungan keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Doktrin-doktrin yang sering muncul sesungguhnya tanpa disadari justru membuat anak menjadi malas bahkan takut untuk mempelajari matematika seperti matematika itu sulit, matematika itu susah, buat apa belajar matematika toh tidak digunakan dikemudian hari dan sebagainya.

Lalu bagaimana langkah atau tips yang harus orang tua lakukan agar dapat mencetak anak juara olimpiade matematika ?

1. Niatkan sejak awal agar anak yang lahir semoga menjadi anak yang sholeh dan pintar dalam bidang matematika ataupun sains.

Saya beserta istri dari awal kelahiran anak pertama sepakat bahwa akan lebih menekankan pada pengembangan kecerdasan logis matematisnya. Dengan kata lain ilmu yang harus dikuasai setelah ilmu agama adalah ilmu matematika. Tentu niat sejak awal akan memberikan semangat yang besar bagi orang tua untuk terus meningkatkan kecerdasan anak sesuai yang diinginkan.

2. Pada usia balita agar diberikan rangsangan yang dapat mengasah kemampuan otak anak.

Beberapa orang tua terkadang kurang memperhatikan tentang hal ini. Banyak hal yang menjadi penyebabnya salah satunya adalah karena kesibukan dalam pekerjaan. Padahal saat usia 0 – 5 tahun merupakan masa dimana anak tumbuh cepat dengan segala potensi kecerdasan yang dimiliki. Rangsangan yang diberikan dapat berupa gambar maupun suara termasuk pengenalan matematika seperti pengenalan angka menghitung jumlah dan sebagainya. Tentu rangsangan yang diberikan harus disesuaikan dengan tingkat usianya.

3. Amati gaya belajar anak pada usia 5 – 8 tahun

Berdasarkan pengalaman mulai usia 3 tahun sebenernya sudah bisa diketahui bahwa anak memiliki gaya belajar dominan apakah visual, auditori dan kinestetik atau dominan salah duanya. Tentu yang baik jika seimbang artinya dominan ketiganya. Kebetulan anak pertama saya (usia 12 tahun) dominan auditori kinestetik, yang kedua (usia 6,5 tahun) dominan visual kinestetik dan yang ketiga (usia 5 tahun) dominan auditori kinestetik. Berdasarkan pengalaman anak dominan visual lebih mudah untuk diarahkan pada peningkatan kecerdasan logis matematis dibandingkan anak yang dominan auditori. Namun demikian sebenernya anak memiliki dominan gaya belajar apapun tetap bisa diarahkan untuk bisa ditingkatkan potensi kecerdasan yang diinginkan tentunya dengan pola belajar yang sesuai dengan gaya belajarnya tersebut.

4. Buatlah anak suka dengan matematika

Banyak cara yang dapat dilakukan agar anak menyukai matematika. Salah satunya dengan memberikan mainan edukasi saat balita yang mengarah kepada peningkatan kecerdasan logis matematis anak. Saya kira mainan edukasi tersebut sudah banyak dijumpai baik di toko maupun secara online.

5. Berikan latihan soal pemahaman atau logika secara lebih

Artinya soal latihan yang diberikan sebaiknya tidak hanya mengandalkan soal-soal pada materi pelajaran yang didapatkan di sekolah melainkan dengan menambahkan latihan soal dengan pemahaman yang lebih. Soal-soal yang dimaksud dapat dicari diinternet ataupun bisa dikomunikasikan kepada gurunya supaya dibuatkan soal dengan pemahaman yang lebih dibandingkan dengan soal yang didapatkan pada buku paket di sekolah.

6. Sering diikutkan kompetisi atau olimpiade matematika

Banyak pertanyaan dari orang tua kapan sebaiknya anak mulai dikenalkan pada dunia kompetisi ? tentu jawabannya masih menjadi perdebatkan. Tapi berdasarkan pengamatan di lapangan, tidaklah mengapa sejak usia kelas 1 SD sudah mulai diperkenalkan dunia kompetisi. Orang tua harus memberikan pemahaman kepada anak bahwa tujuan utama mengikuti lomba bukan kemenangan ataupun piala, tetapi lebih kepada pengalaman, ilmu serta teman dari berbagai sekolah maupun daerah. Kompetisi yang diikuti anak sebaiknya disesuaikan dengan tingkat usianya baik secara tingkat atau kategori lomba maupun tingkat pemahaman soalnya.

7. Lakukan evaluasi secara berkala terhadap perkembangan anak

Evaluasi secara berkala sangat penting agar mendapatkan hasil yang maksimal. Baik evaluasi saat latihan maupun evaluasi pasca kompetisi. Berikan penghargaan yang disukai anak ketika berhasil menyelesaikan soal tertentu ataupun saat setelah mengikuti kompetisi meskipun tidak juara. Dan berikan motivasi kepada anak apapun hasilnya dimata orang tua anak telah mendapatkan juara. Ketika hasil evaluasi menyatakan tidak ada peningkatan yang signifikan, orang tua dapat mengembangkan potensi kecerdasan yang lainnya (lihat kecerdasan majemuk/multiple intellegences).

8. Ikutkan pembinaan olimpiade secara khusus

Sekarang ini, mengikutkan anak pada pembinaan khusus olimpiade menjadi suatu hal yang umum dilakukan. Tentu pembinaan khusus yang dilakukan bisa melalui guru matematika di sekolahnya maupun kepada pembina olimpiade dari lembaga tertentu. Karena nantinya berkaitan dengan budget orang tua, maka orang tua harus tepat dalam mencari pelatih atau pembina bagi anaknya.

9. Selalu berdoa agar dimudahkan dalam mendidik anak

Serahkan kepada Alloh Tuhan Yang Maha Kuasa apapun hasilnya. Serta selalu berdoa agar anak dimudahkan dalam menerima ilmu yang diberikan oleh gurunya.

Tips diatas tentu masih bersifat subyektif berdasarkan pengalaman saya, observasi dari para orang tua yang anaknya selalu juara olimpiade matematika serta hasil diskusi dari para pembimbing atau pembina olimpiade matematika. Dengan mencoba melakukan langkah-langkah diatas, Alhamdulillah anak pertama saya yang sekarang duduk di kelas 6 sekolah dasar telah mendapatkan penghargaan kejuaraan atau kompetisi bidang matematika baik tingkat kecamatan, kabupaten, eks karesidenan, propinsi, nasional maupun internasional sejak kelas 2 SD. Prestasi terakhir medali perunggu pada International Mathematics Competition di Singapura dan medali emas pada Olympicad tingkat nasional di Bandar Lampung.

Memang benar bahwa masing-masing anak mempunyai bakat atau potensi kecerdasan masing-masing dan tidak bisa dipaksakan agar bisa menguasai salah satu kecerdasan tertentu. Namun berdasarkan pengalaman kami serta hasil pengalaman para pembina olimpiade seluruh indonesia termasuk salah satunya pengalaman pembinaan yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, disimpulkan bahwa setiap anak mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa menguasai potensi kecerdasan yang diinginkan oleh orang tua termasuk kecerdasan logis matematis. Dengan pola pembinaan dan pelatihan yang sesuai akan dihasilkan anak-anak yang siap juara olimpiade matematika. Tips diatas juga bisa dipraktekkan pada potensi kecerdasan yang lainnya. Sharing berikutnya tentang mengembangkan potensi kecerdasan anak yang memiliki dominan kinestetik. Jangan lupa follow saya yaaa ...

https://www.instagram.com/ridwan_samsu/

https://www.facebook.com/ridwansamsu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa.Terimakasih Pak ,sangat bermanfaat.Salam Literasi.

05 Jan
Balas

sama-sama Ibu

05 Jan

Oh ngono

06 Jan
Balas

Inggih Bapak

07 Jan

Inggih Bapak

07 Jan

Oh ngono

06 Jan
Balas



search

New Post