Malu dalam KBBI adalah merasa sangat tidak enak hati (hina, rendah, dan sebagainya) karena berbuat sesuatu yang kurang baik. Malu bagi sebagian orang sudah tak asing lagi. Banyak di antara kita yang tak memiliki rasa malu lagi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya malu mencuri, berbohong, mengguncing, memposting gambar atau video senonoh di media sosial, mengenakan pakaian kebarat-baratan, dan lain sebagainya.

Selain bersih sebagain dari iman, rasa malu pun merupakan bagian dari iman. Sebab dengan adanya rasa malu kita dapat menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Itu artinya, keimanan seseorang semakin tinggi. Malu dapat dibagi menjadi tiga bagian : (1) Malu pada diri sendiri, (2) malu pada orang lain, dan (3) malu pada sang pencipta. Seharusnya setiap melakukan kejahatan atau perbuatan yang dilarang Allah, kita harus menyadari bahwa perbuatan itu sangat memalukan bagi diri sendiri, orang lain, dan sang pencipta.

Khotbah JUm'at siang tadi memberi pencerahan buat para jama'ah untuk selalu berpikir dan mengedepankan rasa malu sebelum berbuat sesuatu yang tidak baik. Sehingga, kita terhindar dari hinaan, cacian, dan cemohan orang. Rasa malu harus kita mulai dari lingkungan keluarga. Orang tua dapat memberi contoh yang baik terhadap anaknya di rumah.

Terkadang orang tua lalai dalam mendidik anaknya, karena merasa bahwa apa yang kita lakukan sehari-hari di rumah adalah sesuatu yang biasa-biasa saja. Misalnya, orang tua bermesraan di depan anak-anaknya, ibunya kadang hanya mengenakan pakaian yang mini, dan lain sebagainya. Semua itu, kadang orang tua tak menyadarinya. Bahwa itu akan memberikan pendidikan yang kurang baik pada anak-anaknya. Mereka tak merasa nyaman dan akan mempraktekkan apa yang mereka lihat di rumah kepada orang lain. itulah pesan yang dapat saya ambil dari isi khotbah Jum'at siang tadi. Ternyata Malu itu juga sebagian dari iman.