Awalnya Pak Nino berencana untuk datang ke markas 902/UNNES tetapi gagal karena alam. Begitu juga anggota alumni lainnya. Berbagai sebab menaungi mereka, hingga tercetus ide dari sang komandan di Bandung.

[Yang akan hadir dalam do’a bersama silahkan list] pemberitahuan dari Ningsih sang bendum baru melalui whatshapp,

[Okey]

[Siap]

[Siap]

[Bagaimana yang jauh?]

[Iya, kita juga ingin mendo’akan lho!]

[Pakai zoom to, zaman digital kok]

[Iya...zaman sekarang kok]

[Ayo, siapa yang mau jadi host]

[Okey biar saya saja, mas Andi nanti disiapkan layarnya ya!]

[Siap ndan]

Beberapa senior maupun yunior bergantian menjawab. Akhirnya darling alias daring dan off line menjadi solusi dari kegiatan terebut. Zoom bagi alumni yang tak bisa mengikuti secara langsung. Off line untuk alumni baik senior maupun yunior yang hadir.

Bacaan tahlil sayup-sayup mulai terdengar. Pak Nino yang terhalang oleh derasnya air, tetap mengikuti kegiatan do’a bersama untuk sang alumni Bendum 902. Pembacaan yasin dan tahlil tak hanya ditujukan kepadanya saja tetapi juga untuk alumni yang sudah mendahului kita.

Manusia bolehlah berencana seperti Pak Nino, namun semua kembali kepada sang pencipta. Dibalik semua itu pastinya Tuhan memiliki rencana yang terindah.