Tik...tik...tik...bres...

Diawali rintik hujan yang semakin lama berujung lebatnya air dari langit, membuat malam menjadi tak begitu panas.

"Alhamdulillah..."

Terdengar suara dibelakang, kutoleh sejenak kearah sumber suara tak lupa senyum simpul menghiasi bibir,

"Lumayan...tanamannya nggak jadi layu," sahut Pak Sur, Pak RT.

"Iya pak, siang tadi cuma sebentar itu saja nggak merata. Cangkiran aja bisa membuat pengendara motor mengeluarkan jas hujan, sedangkan di tempat kita sama sekali tak hujan," celetuk Bu Rowadi,

Malam ini, kamis 6 Juli 2023 dalam satu bis mini berjumlah 22 orang menghantarkan satu keluarga yang sedang berbahagia, Bu Agus Juliarto.

Beliau memiliki hajad menyatukan dua keluarga menjadi satu keluarga besar. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini mempersunting putri dari Lampung.

Bisikan tuan rumah agar ikut menyaksikan prosesi bahagia kusambut dengan baik, mengingat kesibukan sebagai pendidik yang semakin luar biasa, membuatku juga jarang keluar rumah. Kali ini kumanfaatkan sebagai bentuk rasa sosial.

Tak lama kemudian bis yang ditunggupun datang, walaupun tidak sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Selain itu kamipun juga menantikan kehadiran dari anggota keluarga Bu Agus.

Enam keluarga sebagai perwakilan dari tetangga sekitar sudah siap berada di teras rumah depan pemberhentian bis.

Hampir satu jam hujan tak kunjung berhenti membuat Sharla putri Bu Sugeng menjadi ojek payung.

"Sepuluh ribu ... Sepuluh ribu sampai ditempat.." serunya berkali-kali,

Gelak tawa membahana mendengar celoteh riangnya, "lumayan, bisa menghilangkan kejenuhan," kata pak ustad Taufik,

"Ayo nduk,"

Sesaat ia menghilang menerobos derasnya hujan bersama sang ustad.