Rifqi Risna

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Inovasi Buku Teks Pelajaran  untuk Generasi Milenial Indonesia
Lomba Menulis MediaGuru: Selamat Datang Mas Nadiem

Inovasi Buku Teks Pelajaran untuk Generasi Milenial Indonesia

Dear Mas Mentri Nadiem

Saya ucapkan selamat datang di Kementrian Pendidikan. Mutu generasi emas Indonesia kami gantungkan kepada Mas Mentri Nadiem. Berikut ini adalah deretan kata yang penuh harap untuk pendidikan generasi milenial sehingga Indonesia bisa melahirkan generasi emas, pembangun bangsa.

Saat ini, pendidikan dihadapkan pada tantangan era digital. Guru saat ini memiliki tantangan menarik karena siswanya adalah generasi digital, abad ke-21. Namun, guru-guru yang saat ini sedang mengajar di sekolah adalah generasi abad ke-20. Tak hanya guru, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang, Kemendikbud juga mempunyai tantangan yang serupa. Tantangan tersebut adalah mengubah buku-buku di sekolah menjadi buku yang sesuai dengan era perkembangan zaman. Bukan hanya pada bentuk atau kemasan, tapi isi buku-buku di sekolah juga harus diperbarui, sesuai dengan tuntutan zaman. Bila hal ini tidak segera dilakukan, pendidikan Indonesia pasti akan tertinggal. Jadi, buku teks pelajaran yang saat ini digunakan di sekolah, sudah saatnya diganti dengan buku teks pelajaran era digital.

Buku teks pelajaran era digital adalah inovasi buku teks pelajaran yang sesuai dengan generasi milenial. Buku teks pelajaran era digital dapat dikemas dalam bentuk digital maupun cetak. Buku teks pelajaran yang dikemas dalam bentuk digital akan memudahkan siswa memasuki laman-laman internet yang memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Buku teks pelajaran yang dikemas dalam bentuk digital juga bisa menampilkan video maupun audio yang bisa menunjang atau menambah ilmu pengetahuan siswa. Buku teks pelajaran yang dikemas dalam bentuk cetak juga bisa melihat video atau mendengarkan audio yang disajikan serta bisa memasuki pranala pada internet dengan bantuan QR. Kedua bentuk buku ini, baik yang digital maupun yang cetak memiliki isi yang sama, hanya saja penyajiannya berbeda. Pada buku teks pelajaran yang dikemas dalam bentuk digital, siswa dapat membuka pranala internet, video, atau audio dengan cara menekan tombol. Akan tetapi, untuk buku teks pelajaran yang dikemas dalam bentuk cetak, siswa dapat membuka pranala, video, dan audio dengan cara memindai QR yang telah disediakan.

Tidak semua wilaya Indonesia dapat mengakses internet. Inilah alasan buku dalam bentuk cetak masih diperlukan. Buku dalam bentuk cetak dapat digunakan pada daerah Indonesia yang tidak terdapat sambungan internet. Penulis buku teks pelajaran era digital disusun dengan konsep bisa digunakan walaupun tidak ada sambungan internet. Materi yang ditayangkan dalam bentuk video, audio, atau masuk ke laman-laman internet sifatnya hanya materi tambahan saja. Jadi, buku tersebut masih bisa digunakan pada daerah yang tidak terjangkau dengan internet.

Inovasi buku teks pelajaran untuk generasi milenial tidak hanya sekadar bentuk kemasan, tapi dari segi isi buku juga harus diperbarui. Hal ini bukan berarti harus mengubah kurikulum. Kurikulum yang saat ini sedang digunakan pun bisa menjadi dasar dalam mengonstruk buku teks pelajaran untuk generasi milenial. Misalnya, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa harus bisa membedakan laman yang bisa dipercaya dan laman yang tidak bisa dipercaya atau hoaks. Pada pembelajaran teks deskripsi, siswa dapat belajar menjadi vloger untuk mendiskripsikan tempat wisata daerah, budaya, kuliner, dan lain-lain. Hasil pekerjaan siswa dapat diunggah di Youtube sebagai promosi wisata, budaya, dan kuliner. Hal tersebut harus diajarakan pada generasi milenial agar generasi milenial Indonesia dapat mengasa kemampuannya sesuai perkembangan zaman. Hal ini sesuai dengan standar Programme for International Student Assessment (PISA). Jadi, agar generasi emas Indonesia berkualitas, mereka harus dibekali dengan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Buku teks pelajaran untuk generasi meilenial memuat video, audio, laman sebagai pembelajaran, dan lain-lain. Video, audio, dan laman bisa diambil dari https://belajar.kemdikbud.go.id/ dan di Youtube Rumah Belajar Kemendikbud. Media pembelajaran yang ada pada laman tersebut bisa disematkan pada buku teks generasi milenial. Namun, media pembelajaran pada laman https://belajar.kemdikbud.go.id/ dan Youtube Rumah Belajar Kemendikbud saat ini masih belum memadahi. Kemendikbud perlu menambah media pembelajaran atau materi bahan ajar yang bisa digunakan siswa dalam menambah wawasan.

Kemendikbud perlu mengonstruk media pembelajaran atau materi yang ada pada https://belajar.kemdikbud.go.id/ dan Youtube Rumah Belajar Kemendikbud. Kemendikbud perlu bekerja sama dengan pakar IT dan ahli materi sesuai dengan bidang studi. Penulis buku teks untuk generasi milenial perlu dipertemukan dengan pakar IT agar media atau materi yang akan disampaikan bisa sesuai dengan apa yang diharapkan, baik dari segi isi dan kemenarikan media. Bila media atau materi penunjang pembelajaran sudah dibuat oleh pakar IT, materi tersebut bisa disematkan pada buku teks untuk generasi milenial.

Pada buku guru, perlu adanya pemaparan model atau media alternatif, selain model dan media digital. Hal ini bertujuan agar buku tersebut bisa dimanfaatkan di daerah mana saja, di seluruh plosok Indonesia. Bila daerah tersebut terjangkau dengan koneksi internet, guru dan siswa bisa menggunakan materi atau media yang ada pada QR. Bila daerah tersebut tidak terjangkau internet, guru dan siswa bisa menggunakan materi atau media alternatif yang dipaparkan pada buku guru. Buku siswa juga demikian, disusun agar tidak sepenuhnya tergantung dengan internet.

Demikian deretan kata ini saya sampaikan, semoga bisa bermanfaat dan menginspirasi. Semoga generasi emas Indonesia tumbuh sesuai dengan tuntutan zaman.

Profil Penulis: Rifqi Risnadyatul Hudha, S.Pd., M.Pd., penulis buku Model-Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Era Digital, Literasi Membaca Era Digital Standar PISA (Programme for International Student Assessment), dan Metamorfosis Jawaban untuk Sapardi: Sebuah Antologi Puisi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post