PADA CINTAKU YANG PULANG DAN TERTINGGAL

#tantangan gurusiana hari ke-81

Oleh: Tosfayana Mawardi

*

Kau bagaikan kendi bagi musafir yang kehausan

di kerontang padang pasir

Sejuknya melebihi bayu di kidung petang

dengan irama lyrik qudsi pada firman Tuhan

begitu dalam terasa ketika kalbu membaca peristiwa

ketika cintanya tertuang tak hilang tak membayang

*

Dan … jadilah kasihku cerita sunyi di gulita malam

dengan pujian, rayuan keagungan dan sebentuk ikrar

membiarkan lelap tak berpulas di dinginnya

menghitung dengkuran tanpa makna

Membiarkan jutaan salam memungut lena dan foya

*

Aku tak ingin kedekatanku padamu bagai sekadar sepasang kekasih

yang memadu rindu pada sesaat

Sementara musim ini masih melantunkan tembang anomali

Tak terbaca lagi di setiap pergantian timbul tenggelamnya mentari

*

Maka …

Aku ingin cintaku seperti api dan panas

Menyatu dalam segala rasa untuk sebuah cita

yang tak sempat terfikir oleh orang untuk membuat batas jeda

selamanya, tersima pada kalimat-kalimat cinta

yang tertancap erat

cubitan diksinya mendiamkan kebat

memungut kembali setiap rasa yang terpahat

pada cintaku yang pulang dan tertinggal

*

Kuingin bisikmu kembali hadir … Ramadhan

Gubuk Munajat-Payakumbuh, 2 Juni 2020

Kali ini mendapat kesempatan membacakan karya penyair hebat, Suhu Tosfayana Mawardi.