RUMAH PUISI
RUMAH PUISI
Oleh: Rika Komara
**
katamu puisi melahirkan jiwa-jiwa yang menetap pada porosnya dalam bilik jantung
menuang beribu makna tiap kekata yang terlahir
**
karena puisi bukan kue balok
yang bisa dibolak-balik
dalam perapian panas atas bawah
wangi kayu bakar
mengingatkan aroma kepulangan pada satu rindu ku menuju
**
cicipi sensasinya
nikmati sekali lagi bersama cucuran gerimis
di balik punggungmu hangat tungku bara hampir tak terkonduksi
menghantar energi bumi
hingga tak terkontaminasi energi matahari
**
jadi jalin dan rangkai hati ke hati
karena puisi bukan kue cucur yang manisnya terlanjur lumer di mulut seorang pembual dan pengembara
saat memantikkan api di sisi uap dingin melebihi puncak fujiyama
Kota Hujan, 291222
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar