Membaca Menguatkan Langkahku

Oleh : Rika Nurul Barokah

Tiada hari tanpa membaca. Itulah kata-kata yang sering kita dengar dan kita jumpai di beberapa tempat. Terutama di tempat untuk menimba ilmu pengetahuan. Seperti kita ketahui, di semua tempat pasti ada tulisan. Di setiap benda pasti ada tulisan. Bagaimanakah nasib kita jika tidak bisa membaca?. Pastilah berasa tuli dan buta akan huruf-huruf. Dimanapun, kita menjumpai tulisan dan secara reflek langsung juga membaca. Di jalan, di supermarket, di Madrasah, dimanapun pasti kita menjumpai tulisan dan langsung terbaca. Ketika mengendarai motor, kita membaca peraturan lalu lintas. Ketika kita akan menggunakan produk, kita membaca dulu aturan pakai dan tanggal kedaluarsanya. Masih banyak lagi contoh dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan kebiasaan membaca. Membaca, membaca, membaca…. Karena sangat pentingnya manfaat membaca, wahyu yang turun pertama kali adalah íqro’ (Bacalah).

Sebagai seorang guru Matematika, tiada hari tanpa membaca. Setiap hari saya mendidik siswa dan tidak lepas dari membaca. Apalagi tugas tambahan yang diamanatkan ke saya sebagai pembimbing olimpiade Matematika. Menuntut untuk lebih sering membaca dan mempelajari koleksi soal-soal olimpiade Matematika. Karena soal olimpiade Matematika berbeda dengan soal pembelajaran Matematika sehari-hari. Jika tidak sering membaca model-model soal olimpiade Matematika yang sangat banyak variasinya, maka terasa kurang pendalamannya. Semakin sering membaca dan mempelajari soal olimpiade Matematika, semakin mantap pembinaan olimpiade yang saya berikan. Membaca adalah kebutuhan yang sangat penting dalam hidup kita. Tanpa bisa membaca, kita tidak akan tau kemana kita akan melangkah.

Selain itu juga, membaca bisa menenangkan hati kita. Yaitu membaca selain tulisan biasa, yaitu membaca Al-Qur’an. Sebagai seorang muslimah, sudah menjadi amalan kita untuk membaca Al-Qur’an. Bagi saya, tiada hari tanpa membaca Al-Qur’an. Setiap selesai sholat Maghrib dan sholah Shubuh saya selalu meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an. Karena saya mempunyai keyakinan bahwa kesuksesan urusan dunia tidak terlepas dari kualitas ibadah kita yang salah satunya adalah membaca Al-Qur’an. Jika buku adalah jendela dunia, maka membaca adalah senjata untuk membuka jendela dunia itu. Karena tanpa bisa membaca, apalah artinya tumpukan segudang buku-buku tersebut.

Langkahku untuk menggaungkan prestasi olimpiade Matematika belum bisa mencapai puncak seperti prestasi Literasi di Madrasahku. Kerja keras untuk memantapkan ilmu olimpiade Matematika dengan membaca kumpulan koleksi soal olimpiade Matematika. Kapanpun dan dimanapun kebiasaan membaca harus ada dalam diri kita. Semoga usahaku dengan cara membaca dan mempelajari soal untuk memantapkan dan menguatkan langkahku mencapai prestasi bidang akademik matematika segera terwujud. Semoga peserta didiknya juga mempunyai semangat yang tinggi untuk membaca dan mempelajari soal olimpiade Matematika. Kobarkan semangat membaca. Budayakan membaca demi masa depan kita semuanya. Jangan bosan-bosan membaca. Semoga Allah SWT selalu meridhoi kita untuk menyalurkan ilmu-ilmu kita kepada anak-anak didik kita. Semoga cita-cita hatiku untuk mengharumkan nama Madrasah di bidang akademik Matematika akan segera terkabul. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin…

***

Kampung B29, 20 April 2023

Biografi Penulis

Rika Nurul Barokah, lahir di Jember, 8 September 1982. Guru MTs Negeri 2 Jember. Baru memulai menulis yang kesebelas kali. Dia dapat dihubungi melalui :

WA : 085203145755

Email : [email protected]

LAMPIRAN FOTO