Tantangan Hari Ke - 15

#TantanganGurusiana

Cacing dan Matahari

Oleh Rima Widayati

Di sebuah kebun tinggalah sekelompok cacing tanah. Setiap hari mereka memperoleh makanan dari sampah dapur pemilik kebun. Kulit buah-buahan, sayuran busuk, dan limbah cucian dibuang di belakang rumah dekat kebun tempat sekelompok cacing tinggal.

Suatu malam ada seekor cacing muda begadang hingga pagi. Semua keluarganya sudah mengingatkan supaya jangan pulang larut malam. Banyak bahaya mengintainya di tengah jalan. Predator tak terlihat dapat menangkapnya untuk dijadikan santapan.

“Aku bisa menjaga diri.” Kata cacing muda

“Tapi itu tidak cukup. Ada bahaya besar, mungkin kamu tak akan sanggup menghadapinya.” Seekor cacing tua mengingatkan cacing muda itu.

“Sudahlah, bagaimanapun aku bersenang-senang di waktu malam saat matahari tidak terlihat. Setelah itu aku akan segera pulang.” Bantah cacing muda.

Sekelompok cacing di kebun itu hanya dapat memandang kepergian cacing muda dengan perasaan khawatir. Mereka tak dapat mencegah dari bahaya akibat kebiasaannya begadang semalaman hingga pagi karena mudah tersesat setelah terbitnya matahari di pagi hari.

Cahaya matahari akan membuat kulit mereka kering. Karena itu mereka tak ingin terkena sengatan matahari. Pernafasan merekapun akan lancar kalau tinggal di tempat yang basah dan lembab, bukan di tempat kering dan panas.

Menjelang pagi cacing muda belum pulang. Dia tersesat di tengah jalan, karena kesiangan dan sulit mengenali jalanan yang telah mengering. Bekas jalan yang dilaluinya telah menghilang. Cacing muda itu menyesal dan menangis. Mendengar tangisan yang memilukan, serombongan semut mendatangi cacing muda itu lalu membawanya pergi.

Bandanaira, 16/12/2020

Tantangan menulis