Surat cinta dari Anak Desa✉️ .

𝘼𝙣𝙖𝙠 𝘿𝙚𝙨𝙖: “K𝙖𝙠 𝙉𝙖𝙙𝙞𝙚𝙢, 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙡𝙞𝙩𝙚𝙧𝙖𝙨𝙞.”

(𝘿𝙚𝙨𝙖 𝙆𝙖𝙧𝙮𝙖)

𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘩𝘰𝘳𝘮𝘢𝘵,

Kepadamu Kak Nadiem,

Tanpa mengurangi rasa hormat, kami bahagia dengan sambutan hangatmu kepada dunia pendidikan yang baru. Semoga kehadiran Kakak mampu membuka cakrawala baru lebih cemerlang, bersinar seperti mercusuar. Hehe

𝘒𝘢𝘬 𝘕𝘢𝘥𝘪𝘦𝘮,

Ketahuilah, kami anak-anak Desa yang jauh dari hiruk pikuk kota yang juga butuh sentuhan kasihmu untuk mendapat support agar bisa seperti mereka yang dengan mudah berliterasi. Sebagai generasi bangsa kami tetap miliki tanggungjawab yang sama meski kesenjangan sosial masih terasa sekali. Kami yakin Kak Nadiem bisa memberikan angin segar pada anak-anak Desa yang masih peduli pendidikan.

Dengarkanlah kami,

Ada pepatah mengatakan, bahwa bangsa yang literat adalah bangsa yang mampu menjawab tantangan terhadap perubahan peradaban. Ilmu bisa di dapat di mana, darimana dan kapan saja, tidak harus di gedung sekolah. Taman Baca Kepompong merupakan tempat kami berliterasi yang tak berbayar. Why not? Believe me! Jika literasi juga bisa bertindak sebagai “terapi”. Terapi bisa berlaku bagi orang yang sehat jasmanai rohani, seperti yang sudah dilakukan banyak orang. Seperti saat ini bertebaran buku. Lalu, untuk orang sakit? orang stress? atau siapa saja! Semua bisa! Beberapa penelitian ringan telah membuktikan bahwa mereka yang sakit karena terganggu pola pikirnya bisa diajak bicara atau bertukar pikiran dengan membaca dan menulis dengan penuh kasih.

𝘒𝘢𝘬 𝘕𝘢𝘥𝘪𝘦𝘮,

Kami tahu, gerakan literasi marak di mana-mana. Menyusup di semua sendi kehidupan. Literasi juga milik semua anak bangsa, yang tua dan muda. Literasi merupakan gerakan yang luar biasa dan harus ditumbuhkembangkan. Tak terbatas! kami bahagia dan bangga dengan hadirnya Metamorfosa Indonesia Bandung, semua itu menunjukkan kepedulian para pemuds yang luar biasa terhadap kemajuan literasi di Desa. Literasi salah satu alat untuk mencerdaskan anak bangsa, membangun pikiran lebih dinamis.

𝘒𝘢𝘬 𝘕𝘢𝘥𝘪𝘦𝘮,

Jika di kementrian sudah muncul “ekonomi kreatif”, yakinlah dengan hadirnya Kak Nadiem akan muncul ide kreatif-kreatif yang lain, tetapi bukan diperdagangkan. Pendidikan hak semua warga masyarakat. Berikanlah pendidikan yang terjangkau, berkualitas, berkuantitas, sehingga mampu melahirkan manusia beritegritas, berbudi pekerti luhur, bijak, adil, jujur, tanggungjawab. Semua itu akan diawali dengan sebuah “literasi”. Gerakan literasi otomatis akan membuat semua “melek huruf”.

𝘒𝘢𝘬 𝘕𝘢𝘥𝘪𝘦𝘮,

Dengan segala rendah hati kami memohon agar semua saran, usul, dari berbagai kalangan bisa dipertimbangkan untuk diambil kebijakan yang baik dan benar. 

Bandung, 31 Oktober 2019

#desakarya#pemudaberdaya#metamorfosaindonesi#gurumudabisa#indonesiamaju#