Rina Hastin Sofiana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KUMIS MAKAN KUMIS BUKAN JERUK MAKAN JERUK LOOOO

KUMIS MAKAN KUMIS BUKAN JERUK MAKAN JERUK LOOOO

KUMIS MAKAN MUMIS BUKAN JERUK MAKAN JERUK LOOOO

Cermin itu menghadap langsung di depan pintu kamar mandi , sehingga setiap aku masuk ke kamar madi terlihat jelas raut muka ini , hmmmm wajahku tanpan tapi kurasa kumis ini terlalu panjang sehingga menutupi wajah tampanku , pastas saja kemaren ada gadis yang memanggilku pak raden ya “PAK RADEN “ ngeri juga klo aku kaya dia pikirku , apalagi yang memanggilku Pak Raden adalah Wina , gadis idola kampus yang jadi rebutan para pria di kampus , kuambil pisau cukur yang kuletakkan di dekat sikat gigiku “ aaahhhhhh bisa bisa semua makanan nempel di kumis ini klo tidak kucukur, atau juga gadis gadis pada kabur lihatku “ aku bicara sendiri sambil mendekatkan mukaku ke cermin,. “srek-srek- srek “ suara pisau cukur itu membabat kumisku dan kusisakan sedikit yah kira kira 1 mm dari kulit. “ Sekarang tidak ada lagi yang memanggilku Pak Raden” aku bicara pada cermin

“ Bang Ali iiiiii “ panggil Siti . Ia sahabatku dari kecil dan ia yang paling mengerti aku dari aku belum berkumis sampai aku berkumis , dari kumisku yang baru muncul dari pori pori kulitku pun dia tau, dari pertumbuhan kumisku 0,001 mili meter pun dia tau , dia sudah seperti saudaraku anaknya kecil mungil tingginya sebahuku cantik tidak jelek juga tidak ,yah wajahnya standart tapi klo tersenyum manis sekali dengan lesung pipit yang melobangi pipinya .

“Ya sitiii hei ada apa” jawabku

“Kenapa degan kumis abang kok abis kaya srondeng “ tanya siti

“ apa kau bilang srondeng ??????” tanyaku smabil kebingungan

“ aduhh abang srondeng itu makanan yang dari kelapa di campur daging itu kesukaan abang masak lupa ihihihihihih” tawanya renyah

“ amit amit jabang bayiiiii tega kali kau bilang kumisku ini kayak srondeng “ jawabku sambil menirukan logat dia bicara maklum siti dari batak bicaranya lucu sekali menurutku , itu yang menbuatku betah bicara dengannya nya. Beberapa hal yang membedakan aku dengannya adalah daerah asal kami. Aku heran kenapa dia juga merasa nyaman dengan gayaku yang notabene orang jawa campuran sunda.

Aku terpelanga ada gadis yang mempunyai rambut hitam pekat panjang menjuntai , ku usap usap mataku ini wahhh rambut siapa itu indah sekali pasti itu gadis cantik yang menjadi idola kampus ini, yah kalo dilihat dari postur tubuh dan rambutnya itu Wina , gadis yang membuatku membabat habis kumis hingga 1 mili meter . Berangsur angsur kulinggalkan Siti yang tadi bicara padaku menuju gadis berambut panjang tersebut . Ku pangil “Winaaaaa Wina ehhh tunggu “ teriakku , tapi gadis tersebut diam saja, lalu kuberanikan diri untuk memegang bahunya dari belakang . “ alamakkkkkkkkkk ahhhhhhh “ aku terkejut dan bruakkkkkk aku terjatuh . gadis tersebut menoleh ke aku ternyataaaaaaaaa “ kumisssssss” dia bukan Wina . Dia Laki laki berkumis tebal dengan rambut panjang hitam pekat dan menjuntai , ampunnnn kita sama sama Berkumissss. Hiiiii aku langsung kabur karena malu .Bisa bisa nanti muncul istilah “jeruk makan jeruk” eee maksutku “ Kumis makan Kumis “ .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hhhhmmmm......mboisss, humorisss. Ciri P. Raden kumisnya ga dicukur Coba deh seandainya ceritanya ga cukur kumis, wah pasti maknyussss penyajiaannya.

16 Apr
Balas



search

New Post