"Paa habis jum'at nanti bisa Kak wawancara dg teman papa, dua atau tiga tahun mau pensiun tambah satu staf pa".Begitu bunyi status anak gadisku Raisa yg dikirim ke WA ku. "Oke kak jawabku singkat ".Raisa biasa dlm keluarga kami panggil Kakak.

Raisa anak gadisku sdg kuliah semester 8 di prodi psikologi fakultas kedokteran Unand. Saat ini dia sdg menulis skripsinya. Jadi psikolog adalah cita-ccita-citanya dr kecil.

Masih terngiang dlm pikiranku.Aku dan istriku mmemberinya nama Raisa Adila. Diambil dari bhs Arab Rais dan Adil. Di indonesiakan menjadi Raisa Adila. Artinya pemimpin yang adil. Do'a kami semoga kelak menjadi pemimpin yang adil. Adil bg dirinya, saudaranya dan orang disekitarnya. Bisa menjadi solusi,memberi manfaat bg sesamanya.

Sepertinya ini bukan suatu kebetulan. Aku yakin ini sdh ditentukan atau dirancang oleh Tuhan yang maha kuasa Allah SWT.

Saat ini Raisa sdh tiba di kantorku. Dia bersama seorang temannya. Walau agak terlambat dr jadwal yg ditentukannya. Tadi hujan begitu lebatnya sehingga terlambat sampai di kantorku. Pak Syafril dan Nasir, dua orang seniorku sdh menunggu. Juga Fitria salah satu stafku jg sdh menunggu kedatangan Raisa. Ketiganya bersedia dg senang hati utk diwawancarai.

Ya Tuhan, rasanya mudah sekali urusannya. "Sudah kuliah anak Pak Al ya... mau jd psikolog jg ya, "tanya pak Syafril. "Iya pak, mhn dibantu pak Syaf, dia lg menyusun skripsinya, perlu informasi dan data, jawabku ".

"Sudah selesai wawawawancaranya kak, tanyaku". "Alhamdulillah sdh selesai pa, data dan informainformasinya sdh cukup tp nanti kak kesini lg bawa kuisoner, mudmudah2an cepat selesainya, kata Raisa. "

"Kak izin dulu pulang pa sekalian menyinggahi mama ke kantornya barengan pulang".Raisa dan temannya meninggalkan kantorku.Kupandangi dia dr jauh, doaku semoga urusan dimudahkan oleh tuhan.Kutulis buat anakku yg sedang berjuang menggapai cita2nya.