Terlanjur
Tulisan ke-878
....
Sudah terjadi apa boleh buat
Tak bisa dikembalikan pada asalnya
Semua sudah terlanjur terjadi
Nasi sudah menjadi bubur
...
Bagai buah simalakama
Maju terus atau kembali saja
Sesuatu yang sangat berat
Butuh strategi hati menyikapinya
....
Tak semudah membalikkan telapak tangan
Ada yang terluka dan juga meninggalkan nestapa
Luka pun tak mungkin dipungkiri
Akan menyayat di hati nan perih
...
Di bola matanya kutemukan
Secerhah harap dan permohonan
Menyiratkan semua kenangan
Yang tak mungkin dilupakan
....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Setiap pilihan ada resikony. Bunda pasti sudah memikirkan yang terbaik. Semangat selalu ya, Bun
Cieeee...ehem...ehem.
Mantap...
Terima kasih Bapak
Harapan semoga terwujud dengan lancar. Sukses.
Terkadang kita seperti makan buah simalakama. Namun kita tetap harus memilih. Gitu, Ya Bu. Semoga pilihan tak disesali. Salam bahagia
semoga secercah harapan akan menjadi kenyataan, sukses bunda
AamiiinYRA
Mantap
Terima kasih