Rina Melati,M.Pd

Tulislah apa yang sedang anda fikirkan dan fikirkan apa yang akan anda tulis. RINA MELATI,M.Pd. Pertama menjadi guru tahun 1993 di SD 33 Mapur, SD 15 Ma...

Selengkapnya
Navigasi Web
KTP yang Hilang. Kok Ada Sama Bapak itu ya?

KTP yang Hilang. Kok Ada Sama Bapak itu ya?

KTP yang Hilang. Kok Ada Sama Bapak itu ya?

Tantangan Gurusiana hari ke 17

Oleh : Rina Melati

Sudah beberapa hari ini aku dipusingkan dengan KTP ku yang tidak tahu letaknya entah di mana. Aku sudah memeriksa semua tas yang ada. Dalam lemari juga sudah aku periksa. Lipatan kain sudah ku bongkar, tapi si KTP tetap tidak aku temukan. Aduuhhh, bagaimana ini? Apa aku harus buat laporan kehilangan ke kantor polisi? Ah, malaslah, urusannya ribet.

Aku menyadari KTP asli ku tidak ada, saat aku menyerahkan bahan pengambilan PIP secara kolektif di BRI di kotaku. Petugas BRI minta fotocopi KTP. Aku cari KTP di dompet dengan maksud mau memotocopinya. Eh, ternyata ia nggak ada. Ke mana ia sembunyi ya. Aku yakin sekali ia ada dalam dompetku, sehingga aku mencarinya sampai beberapa kali..., ternyata nggak ada juga. Aku duduk sambil mengingat-ingat di mana aku letakkan si KTP. “Ada bu KTP nya?” suara petugas bank mengagetkan aku. “Maaf dek, nggak ada. Kayaknya ketinggalan di rumah, biar ibu jemput dulu ya”, aku segera meninggalkan bank.

Di atas motor aku masih saja mengingat-ingat di mana KTP asli milikku aku simpan. Semua aku bongkar. Tas, lipatan kain di lemari, map tempat menyimpan SK dan surat-surat asli. KTP itu tidak aku temukan kecuali satu lembar fotocopinya. Fotocopi itu aku perbanyak sebagai persiapan jika diperlukan. Dan satu lembar fotocopi KTP aku bawa ke bank sebagai syarat adminstrasi pencairan PIP secara kolektif.

***

Aku hampir melupakan keberadaan KTP asliku. Suatu hari ketika aku pulang dari melayat atas meninggalnya teman satu alumni SMP dan SMA, aku mampir di pasar untuk membeli kebutuhan makan malam. Hari sudah hampir sore. “Bu..., bu...” suara itu seperti memangil-mangilku. Untuk menghilangkan keraguan aku memalingkan wajahku ke arah datangnya suara. Eh, ternyata benar. Bapak langganan tempat aku belanja cabe, bawang, minyak makan dll memang memanggil diriku. “Ya Pak, ada apa?” kataku sambil berjalan ke arah kedainya. “Ini punya ibu kan?” katanya sambil menunjukkan sesuatu yang dibungkus dengan plastik. Aku mengambil benda yang ditunjukkannya. Oh, ternyata KTP yang selama ini aku cari-cari ada di kedai itu. Kok bisa ya.

Menurut bapak yang punya kedai, beliau menemukan KTP itu dalam kardus usang saat bersih-bersih. Lalu aku mengira-ngira kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, mengapa KTP aku bisa berada dalam kardus usang itu. Ketika aku belanja cabe, bawang, minyak makan dan lain-lain, saat mau mengambil uang dari dompet, KTP ikut tertarik dan jatuh ke dalam kardus usang itu. “Ya, mungkin saja Bu seperti itu kejadiannya” kata bapak si pemilik kedai. Yang pasti aku bersyukuuurrr banget, KTP ku telah kembali. Alhamdulillah ya Allah dan terima kasih kepada bapak si pemilik kedai yang telah menyimpan dan mengembalikan KTP ku yang telah lama hilang.

#menulisuntukberkarya

Bayang. Jumat, 17 Juli 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post