Pembelajaran Tatap Muka di Tengah Pandemi Corona. Efektifkah Menggunakan Sif?

Tantangan Gurusiana hari ke 13

Oleh : RINA MELATI.

Hari ini Senin, 13 Juli 2020 adalah hari pertama sekolah di tahun pelajaran 2020/2021. Semenjak siswa belajar di rumah sejak sekitar pertengahan Maret 2020 sebagai akibat pandemi Covid 19, kehadiran ke sekolah hari ini sangat berbeda. Baik guru maupun siswa hadir ke sekolah tetap harus menjalankan protokoler kesehatan.

Kabupaten Pesisir Selatan termasuk zona hijau dari Covid 19 dan itu merupakan salah satu alasan untuk melaksanakan proses pembelajaran tatap muka di tahun pelajaran 2020/20201. Sesuai Surat Edaran Bupati Pesisir Selatan Nomor 420/1608/Disdikbud/2020 tertanggal 10 Juli 2020 serta Standar Operasional Prosedur (SOP) Penerapan Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi Covid 19 dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan pelaksanaan pembelajaran tatap muka dilaksanakan dengan menjalankan protokol kesehatan diantaranya adalah :

1. Sebelum berangkat ke sekolah siswa dan guru berwudhuk terlebih dahulu.

2. Siswa dan guru datang ke sekolah menggunakan masker dan sampai di sekolah wajib mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan pemeriksaan suhu tubuh yang fasilitasnya sudah disediakan oleh sekolah. Setelah itu baru siswa dan guru boleh melakukan aktifitas pembelajaran.

3. Siswa dan guru membawa bekal makanan ke sekolah dan dilarang jajan di sekolah.

4. Siswa dan guru yang sedang sakit (batuk, pilek, flu, demam, sakit mata, kulit) dilarang hadir ke sekolah sampai ia sembuh.

5. Selama berada di sekolah tetap menjaga social distansing (jaga jarak).

Siswa di dalam kelas diatur dengan SOP yaitu :

a. bagi kelas rendah SD satu lokal hanya boleh diisi 10 orang siswa untuk belajar tatap muka dengan syarat 1 meja 1 orang siswa dan duduk berjarak 1,5m. Jika jumah siswa lebih dari 10 orang dalam satu kelas, maka mereka belajar menggunakan sif. Misalnya hari Selasa siswa yang belajar dengan tatap muka nomor absen 1-10, dan nomor 11-20 guru melakukan pembelajaran Daring atau Luring (mendatangi siswa ke rumahnya). Hari Rabu pembelajaran tatap muka diikuti oleh siswa yang nomor absen 11-20 dan nomor 1-10 belajar Daring atau Luring.

b. Begitu juga bagi kelas tinggi. Siswa dalam satu kelas hanya 14 orang untuk mengikuti pembelajaran tatap muka. Jika jumlah siswa lebih dari 14 orang maka dibagi menjadi dua sif dengan pelaksanaan pembelajaran sama dengan kelas rendah. Misalnya hari Selasa siswa yang belajar tatap muka yang nomor absen 1-14 maka nomor 15-28 pembelajaran melalui Daring atau Luring. Pada hari Rabu yang belajar tatap muka adalah nomor absen 15-28 dan nomor 1-14 belajar Daring atau Luring.

Begitu seterusnya. Siswa belajar tatap muka secara bergantian.

6. Sekolah melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan setiap hari sebelum melakukan aktifitas pembelajaran.

7. Warga sekolah yang berasal dari keluarga ODP dilarang hadir ke sekolah.

8. Orang tua harus memastikan siswa dalam kondisi sehat ketika datang ke sekolah dibuktikan dengan surat pernyataan orang tua.

9. Ketika jam pelajaran berakhir siswa langsung pulang ke rumah dan mencuci tangan sebelum melakukan aktifitas di rumah.

Itulah diantara SOP yang harus dipatuhi oleh pihak sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah khususnya di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatra Barat pada tahun pelajaran 2020/2021 ini.

Semoga hal ini tidak berlangsung lama. Karena bagaimanpun juga pembelajaran menggunakan sif bukan hanya kurang efektif tapi juga mengganggu mental/psikis guru dan siswa. Semoga Covid 19 segera berlalu dan kehidupan di negara yang kita cintai ini dapat berlangsug normal kembali.

#menulisuntukberkarya

Bayang. Senin, 13 Juli 2020.