Rina Pujiastuti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Insyaallah Soleh.....Kang

Sebut saja kang Subhan, seorang guru, tepatnya guru olahraga. Orangnya slengekan, ga pernah serius apalagi kalo pas sama teman-temannya, isinya becanda saja. Mau serius kalo pas sama istri nya. Kalo bersama Asti (begitu istrinya dipanggil) jarang becanda, maunya serius terus. Kadang ini yang membuat Asti sering jengkel. Meski demikian, kang Subhan adalah sosok yang sangat hormat kepada orang tua, baik orang tua nya sendiri maupun kepada mertuanya. Pengorbanan kepada mereka luar biasa. Tak jarang terjadi pertengkaran kecil antara kang Subhan dan istrinya cuma gara-gara kang Subhan lebih membela atau sekedar melindungi mertuanya.

Beberapa bulan yang lalu, mertua kang Subhan jatuh sakit dan harus menjalani cuci darah seminggu dua kali dan kang Subhan lah yang setia mengantar tiap pagi, sesibuk apapun selalu diluangkannya waktu. Sebelum berangkat sekolah, kang Subhan mampir dulu ke rumah sakit untuk mengantar mertuanya cuci darah. Pun ketika mertua kang Subhan beberapa kali jatuh sakit di rumah, atau mertuanya ada keperluan lain, kang Subhan yang selalu dimintai tolong oleh sang mertua. Kang Subhan tidak pernah menolak meskipun mertuanya harus sabar menunggu. Ini tak lepas dari sikap kang Subhan yang "ngglonjom" atau over cuek dalam bahasa Indonesia. Contoh, suatu saat mertua kang Subhan memintanya mengantar ke bank, kang Subhan bilang....iya, sebentar masih dalam perjalanan....benar juga sih, tapi dalam perjalanan buka mata, duduk dulu, mandi lamaaa, baru pergi menemui sang mertua, itupun setelah beberapa kali diingatkan Asti. Mertua kang Subhan tak pernah mempermasalahkan hal demikian karena memang sudah hafal betul karakter sang menantu. Sehingga tidak heran, suatu saat, ketika sang mertua sadar dari koma selama 9 hari, dua orang yang diingat adalah Yuni (kakak Asti) dan kang Subhan menantunya, bukannya Asti yang anak kandungnya sendiri. Asti sendiri sangat menyadari hal tersebut karena selama hampir 3 tahun ibuk nya sakit yang paling dekat dengan beliau adalah kak Yuni dan kang Subhan. Asti jarang di rumah karena tempat kerjanya jauh.

Kejadian seminggu lalu yang membuat hati Asti meleleh adalah ketika sang ibu di panggil Allah SWT, kang Subhan menguatkan Asti dengan tutur katanya yang lembut, tidak seperti biasanya....kang Subhan tidak pernah bersikap selembut ini padanya. Asti melihat sendiri bagaimana kang Subhan merawat ibunya. Dengan sigap kang Subhan menyiapkan keperluan jenazah. Mulai membopong nya untuk dimandikan, menyolatkan, sampai ada hal yang terakhir ini yang membuat hati Asti bergetar. Ketika jenazah dimasukkan liang lahat, kang Subhan menerima dengan tangannya, mengadzani dan meng-iqomati nya dengan suara bergetar, hingga air mata ku hampir ambrol juga. Setelah para pelayat pergi, kang Subhan masih menahan keluarganya, Asti dan anak-anak nya di pemakaman untuk mendoakan sang mertua. Masih dengan suara yang bergetar kang Subhan membacakan doa-doa di depan makam sang mertua. Hati Asti serasa leleh luluh demi melihat suaminya yang sedemikian cuek, bisa melakukan hal seperti ini. Dalam hati Asti berkata....ya Allah semoga anak-anak ku kelak menjadi anak yang soleh, juga mendapat menantu yang soleh, agar di kemudian hari bisa merawat jenazah dan mendaokanku.... Insyaallah kang Subhan adalah menantu yang soleh.

Semoga apa yang pinta Asti dikabulkan Allah dan keluarga kang Subhan dijadikan keluarga yang sakinah mawadah warahmah....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin Yarobbal Alamiin

23 Aug
Balas

Aamiin yra...

27 Aug

Menantu idaman..

23 Aug
Balas

Aamiin yra

27 Aug

Ceritanya bagus,bun..Perhatikan penulisan kata sambung, ya..Beberapa kalimat tak baku seperti 'kalo pas' mungkin bisa dicarikan pengganti yang lebih baik ya.. Oya, kata 'kalo' juga seharusnya ditulis 'kalau' , meski dalam tulisan santai memang sering kita gunakan seperti itu...Boleh satu lagi ya?Dalam kalimat '.....hingga air mataku hampir ambrol juga' mungkin maksudnya air mata Asti? Tetap semangat, bu .! Salam litterasi!

23 Aug
Balas

Makasih masukannya bunda....Siap dikoreksi lagi ke depan...

27 Aug



search

New Post