Pandemi Corona yang sedang terjadi saat ini menyebabkan banyak perubahan bagi sebagian orang tak terkecuali saya. Sebelum ada wabah ini, tiap hari Senin sampai Jumat saya sudah meninggalkan rumah sejak pagi dan kembali ke rumah pada sore hari. Waktu lebih banyak dihabiskan di sekolah. Ibarat kata di rumah hanya pada malam hari saja. Tidak banyak aktivitas yang bisa dikerjakan di rumah kecuali di waktu libur yaitu hari Sabtu, Minggu dan tanggal merah.

Berbeda halnya dengan saat ini. Pemerintah menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) bagi para guru. Sekolah tempat saya bekerja juga mengambil kebijakan untuk mengikuti kebijakan pemerintah. Guru mengajar di rumah masing-masing. Begitu juga dengan siswa yang mengerjakan tugas di rumah masing-masing. Guru hanya masuk sesuai jadwal piket yang sudah disepakati bersama.

Dengan adanya kebijakan tersebut, para guru dan siswa memiliki waktu luang yang lebih banyak daripada biasanya. Banyak kegiatan yang menjadi pilihan masing-masing orang. Diantara sekian pilihan yang ada, hari ini saya memilih ikut suami berkebun.

Sesampainya di kebun, saya melihat tanaman-tanaman yang ada. Terlihat beberapa tanaman sudah siap dipanen seperti kangkung dan bayam.

Selanjutnya saya melangkahkan kaki ke titik yang lain. Terlihat pohon timun yang sudah berbunga. Kelihatan bakal timun yang masih sangat kecil.

Sambil melihat tanaman-tanaman tersebut, dalam hati berkata pada diri sendiri. Owalah.. ternyata awal mula timun seperti ini. Ternyata satu ikat kangkung, bayam dan lainnya mengalami proses yang tidak mudah. Dari awal sampai akhir butuh perawatan tangan yang super telaten. Dari dulu tahunya sekedar beli di warung ataupun di pasar tanpa melihat langsung proses yang dilewati.

Bertani ternyata butuh ilmu yang tidak instan ya. Semoga sehat dan tetap semangat untuk petani-petani tangguh di penjuru negeri Indonesia.

Magelang, 8 Mei 2020