Rinda Fauzian

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pesantren Kilat Dalam Meminimalisasi Krisis Buta Baca Alquran (Menuai hikmah dari nyantri di hari santri)

Pesantren Kilat Dalam Meminimalisasi Krisis Buta Baca Alquran (Menuai hikmah dari nyantri di hari santri)

Alquran merupakan sumber hukum yang jelas dan terpercaya. Untuk memahaminya pun perlu berbagai disiplin ilmu yang mendukung. Disiplin-disiplin ilmu yang dimaksud ialah untuk memahami gaya bahasa yang penuh dengan sastra dan hikmah. Bahkan untuk membacanya pun perlu dengan kaidah ilmu tajwid yang lengkap, supaya tidak terjadi kesalahan dalam memaknainya. Data BPS tahun 2013 menunjukan 54% penduduk Indonesia mengalami buta huruf Alquran. Hari ini pun kemungkinan besar angkanya tidak akan jauh berbeda atau bahkan bertambah. Ini persoalam pelik khususnya umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk negeri ini.

Membaca Alquran bukanlah hal yang sulit, jika dilakukan dengan penuh kesadaran, gairah dan ghirah yang kuat. Apalagi dengan perkembangan model pembelajaran yang semakin menarik perhatian peserta didik untuk memahami bacaan Alquran. Hal ini ditandai dengan adanya respon dari masyarakat perkotaan yang senang belajar Alquran. Tetapi, berbanding terbalik dengan anak-anak di pedesaan, semakin berubahnya zaman semakin bergeser pola pikirnya untuk belajar Alquran. Apalagi dengan statusnya sebagai anak SMP/ sederajat dan SMA/ sederajat, seakan-akan menurutnya dengan bergantinya jenjang pendidikan, belajar membaca Alquran dianggap sudah selesai.

Masalah kurangnya minat anak-anak belajar Alquran sudah mewabah pada anak-anak pedesaan. Dulu anak-anak perkotaan yang kurang minatnya belajar membaca alquran, sekarang sudah berbalik arah, malah anak-anak pedesaan yang mempunyai gejala jiwa ini. Kendati demikian, betul adanya “dunia ini sudah terbalik”. Ini bukan masalah kecil, dan mesti dipikirkan bersama. Kurangnya minat siswa belajar membaca Alquran akan berpengaruh pada kompetensi/kemampuan siswa dalam membaca Alquran. Sedangkan jika sulit membaca Alquran, setidaknya akan jauh dari memahami pesan-pesan moral Alquran. Sementara itu, jika jauh dari memahami pesan-pesan ilahiah tersebut, dikhawatirkan moralnya terganggu. Kendati demikian, perlu adanya gerakan khusus dalam menanggulanginya.

Pesantren kilat adalah kegiatan yang dapat memfasilitasi buta huruf Alquran. Hal ini sudah barang tentu, orientasi dari pesantren kilat itu bertujuan pada pemahaman baca Alquran. Sementara itu, di sisi lain pesantren kilat berpengaruh besar terhadap sikap peserta didik, karena pada dasarnya peserta didik yang pensiun dalam mengaji menggunakan waktunya untuk bermain. Kendati demikian, motif dari pelaksanaan pesantren kilat antara lain: pertama, motif agar peserta didik tidak nakal. Identik peserta didik yang menggunakan waktunya banyak bermain, cenderung memiliki kesempatan untuk berbuat nakal. Kedua, motif mengisi waktu. Waktu yang diisi dapat memberikan nilai positif dan pengaruhnya terhadap kekuatan berpikir dan kemuliaan akhlak. Ketiga, motif meminimalisasi buta huruf Alquran melalui metode pembelajaran yang menyenangkan.

Ada beberapa hal yang mesti kita cermati bersama dari pelaksanaan pesantren kilat. Pertama, pelaksanaan pesantren kilat berorientasi pada pemberantasan buta huruf Alquran. Materi yang disajikan berisi tentang kiat-kiat mudah membaca Alquran. Kedua, metode yang unik dan asyik sangat berpengaruh terhadap keseriusan peserta didik. Begitu banyak metode baca Alquran yang dapat diterapkan, mestinya dengan semakin banyak metode, masalah buta huruf Alquran semakin terminimalisasi. Jawabannya ada pada yang terakhir yang tidak kalah pentingnya yaitu, kerja sama orang tua dengan penyelenggara pesantren kilat. Sadari ataupun tidak, keluarga memegang peranan penting dalam menghadapi buta huruf Alquran ini. Hal ini juga dapat diduga, banyaknya masyarakat dalam hal ini peserta didik banyak yang buta huruf Alquran bisa jadi karena dua alasaan, yaitu karena orang tuanya sama buta huruf Alquran atau orang tua tidak menjalin kerja sama dan bersinergi dengan para guru ngaji di daerah tempat tinggalnya.

Wallahu a’lam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju bunda, amat berperan walau kilat. Barakallah

22 Oct
Balas



search

New Post