Rindang Djoko Triasmoro

Rindang Djoko Triasmoro, lahir di Bojonegoro Jawa Timur 15 Agustus 1971. Menamatkan bangku sekolah di SDN Kadipaten III Bojonegoro, SMP Negeri 1 Bojonegoro, SPG...

Selengkapnya
Navigasi Web
SIRKUIT KENALI AKU

SIRKUIT KENALI AKU

ABSTRAK

Rindang Djoko Triasmoro,S.Pd. 2018 : ”Sirkuit Kenali Aku” Untuk Pembelajaran PPKn Pada Siswa Kelas 4 SDN Brenggolo 1 Kabupaten Kediri

Kata Kunci : kontekstual, PPKn, forms

Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh siswa setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. Sedangkan Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.

Teknologi Pembelajaran adalah kajian dan praktik etis untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses serta sumber-sumber teknologi yang sesuai.

Keberadaan kompetensi sangat berkaitan dengan adanya proses pembelajaran yang telah di susun sebelumnya dalam strategi yang pastinya juga memanfaatkan teknologi dan alat bantu pembelajaran.

Menurut Arsyad Azhar (2016:9) alat bantu pembelajaran adalah media alat bantu pembelajaran, dan segala macam benda yang digunakan untuk memperagakan materi pelajaran.

Sirkuit kenali aku pada dasarnya merupakan alat bantu yang diperuntukkan sebagai upaya pencapaian tujuan siswa mengenal pahlawan-pahlawan Indonesia. Alat peraga edukatif ini mampu menjawab kebutuhan pembelajaran dan tantangan abad 21 karena juga bisa dimainkan manual, serta dengan menggunakan smartphone, karena di kartu permainan manualnya disertai QR code yang langsung terkoneksi dengan link yang telah dipersiapkan pembuatnya, sehingga hasil belajar selain didapatkan melalui proses juga dapat dilihat rekam jejaknya langsung di aplikasi forms yang telah disiapkan.

Setelah diujikan alat ini pada 21 siswa kelas IV SDN Brenggolo 1, hasil belajar siswa pada siklus I baru tercapai 14 siswa (66,67%) yang dinyatakan tuntas, pada siklus II langsung meningkat menjadi 19 siswa (90,48%) sedangkan 7 siswa (33,33%) tidak tuntas pada siklus I terjadi penurunan pada siklus II tinggal 2 siswa (9,52%), nilai terendah pada siklus I 54 pada siklus II meningkat menjadi 64, nilai tertinggi 95 pada siklus I meningkat pada siklus II menjadi 100 dan nilai rata-rata kelas 73.29 pada siklus I, meningkat pada siklus II menjadi 82.57. Namun demikian masih ada 2 siswa (9,52%) yang belum mencapai nilai 75 diadakan remidi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post