Tri Sulistyo Rini, S.I.Pust, S.Pd

Rinie, Juara Nasional Pengelola TBM tahun 2018. Setelah menyelesaikan Sarjana Ilmu Perpustakaan dia melanjutkan mengambil Jurusan PGSD lulus tahun 2017. Selain...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kenyataan tak Seindah Ekspetasi

Kenyataan tak Seindah Ekspetasi

Kenyataan tak seindah Ekspetasi

Kegiatan Work Shop penulisan bahan literasi yang diadakan oleh Dirjen Pendidikan Paud dan Dikmas di Batam selesai, Pagi itu setelah menyelesaikan sarapan, hampir semua peserta segera bergegas kebandara untuk kembali ke daerah asal masing-masing.

Tapi tidak untuk saya. Sengaja kupilih jadwal tiket pesawat sore dengan harapan bisa menikmati keindahan kota yang baru sekali ku kunjungi ini. Agar semakin seru dan menghemat biaya, saya berusaha merekrut peserta lain untuk ikut bersama dan dalam waktu singkat berhasil mendapat lima peserta lagi.

Pukul 07.30 petualangan dimulai  tujuan pertama  ke Jembatan Balerang yang sangat populer di kota tersebut. Setelah menempuh perjalan kurang lebih 1 jam sampailah ditempat yang kami tuju, sayangnya saat itu cuaca tidak mendukung, untung saja kami termasuk pejuang selfi yang tangguh, jadi meskipun hujan deras kami berenam nekad berhujan-hujan untuk berselfi ria dijembatan yang memang sangat megah dan mempesona itu. Dikanan kiri jembatan tersebut ada sebuah sungai yang sangat menawan hati, sungguh sayang jika tidak diabadikan.

Dengan baju basah namun sangat puas, kami melanjutkan perjalan ke sebuah Mall yang paling tersohor di kota Batam. Sepanjang perjalanan ku  berdoa semoga tidak khilaf saat melihat tas dan sepatu yang  terpajang seksi di sepanjang etalase toko.

Saat sedang asyik berburu tas, salah satu teman saya mengatakan kalau tiket pesawatnya ternyata pukul 13.30 WIB. Saat kulihat jarum arloji saat itu menunjukkan pukul 13.00 WIB. Oh My God…bagai disambar petir disiang bolong, kaki saya langsung lemas, bagaimana tidak untuk menuju bandara kami harus menempuh perjalanan 30 menit dan satupun belum ada tas atau sepatu yang memikat hati. Saya tidak bisa membedakan antara rasa panik, kecewa, marah, sedih dan takut, yang ada dipikiran saya saat itu adalah bagaimana cara agar cepat sampai dibandara. Bagai dikejar anjing, kami bertiga berlari tunggang langgang meninggalkan ketiga teman saya dan memanggil grab yang semula sudah kami sewa.

Melalui group WhatsAap saya berusaha mencari informasi barang kali ada teman yang saat itu ada dibandara, alkhamdulilah ada seorang teman dari bali mengatakan ada di bandara. Tanpa berpikir panjang saya meminta tiket elektronik teman saya agar bisa di cek in kan. Astaga…ternyata tiketnya dikumpulkan dipanitia, yang ada hanya foto tiket yang tidak jelas, setelah dikirim benar foto itu tidak terbaca. Mobil Avansa yang saya tumpangi melaju semakin kencang, setiap ada lampu merah rasanya ingin terbang melewati jajaran mobil yang mengular. Jadwal keberangkatan pesawat, kurang 10 menit lagi, jantung saya rasanya sudah mau lepas karena sudah terbayang teman saya akan kehilangan tiket pesawat. Dag dig dug suara jantung saya melebihi halilintar, tepat pukul 13.25 WIB, mobil sampai di bandara, saya menyuruh teman saya untuk mengabaikan koper dan seluruh barang bawaannya dan berlari sekuat tenaga menuju loby bandara. Untuk membuka pintu mobil saja rasanya seperti mengangkat beban besi 100 Kg.

Dengan rasa yang sulit diterjemahkan saya mengantri di tempat pengecekan masuk pintu bandara yang seakan tidak ada habisnya. Seusai pemeriksaan kuhubungi teman saya berulang, tapi tidak bisa (mungkin kami sama-sama menghubungi). Sejenak kupaksa menenangkan diri. Nomor tanpa nama muncul dilayar HP saya, dari seberang kudengar dia mengatakan sudah berada di gate B1 dan pesawat sudah mau take of. Koper dan tasnya bagaimana? Oh My God, seandainya saat itu saya mempunyai kekuatan teleport dalam waktu sedetik bisa pindah tempat, tidak mungkin kejadiannya seperti ini.

Rasanya seperti mimpi, saat itu saya khilaf berteriak sekuat tenaga memanggil Pak Satpam, untuk minta tolong mengantar tas teman saya di Gate B1. Pak satpam yang ikut panik melihat ekpsresi saya, langsung berlari membawa 3 tas milik teman saya, tapi…belum ada 3 langkah pak satpam itu kembali dan bertanya di serahkan ke siapa. Serasa mau lepas seluruh sendi yang ada ditubuh saya, bagaimana tidak seharian bersama tapi saya sendiri tidak tau nama teman saya itu. Kuhubungi teman saya, lagi lagi karena bising saya tidak bisa mendengar dengan jelas, karena takut kehabisan waktu saya bilang ke pak satpam yang penting sampai di Gate B1.

Setelah beberapa menit kupastikan teman saya tidak menghubungi berarti sudah ketemu dengan Pak Satpam. Saat saya berusaha rileks, tetiba saya teringat jaket saya satu-satnya pemberian dari suami tercinta tertinggal di mobil grab. Lengkap sudah penderitaanku kala itu.

Sambil mengatur nafas yang tidak beraturan seperti tangga nada tanpa arah, saya mencoba mengiklaskan semua dan percaya kejadian ini memang sudah ditakdirkan kepada saya. Disini saya baru sadar pentingnya sebuah nama dan pentingnya mengatur kata saat berdoa. Mungkin ini cara Allah mengabulkan doa saya agar tidak khilaf saat melihat tas dan sepatu impian saya. So…buat siapa saja hati-hatilah dalam berdoa.

Nagoya Mall tinggal bayangan……….

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ikut ngos ngosan Bund, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik

08 May
Balas

Makasih bunda siti.....sukses mulia juga buat bunda... Mohon bimbingannya ya...

08 May
Balas

Makasih bunda siti.....sukses mulia juga buat bunda... Mohon bimbingannya ya...

08 May
Balas

Ehh...Bunda Rahmi cantik... baru tau juga nama njenengan...saya cari2 di group nggk tau.... Sering ngakak sendiri bersama seharian to nggak satupun saya tau nama teman2 kita...(yg keringat Upin Ipin ...)

08 May
Balas

kenangan yg indah saat semua sdh berlalu..sama juga bunda sya pulang juga ngos ngosan akibat ndak ada bagasi...terakhir masuk oesawat

08 May
Balas

Kenangan yang bisa jadi cerita ya bunda....sukses buat kita semua...mari sama2 mengukir kenangan dengan menulis ....

08 May

Senang bisa memiliki kenangan bersama Bunda Rini dan teman2...

08 May
Balas



search

New Post