Rini Elvina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PENGARUH TQM TERHADAP PROFESIONAL GURU

PENGARUH TQM TERHADAP PROFESIONAL GURU

Pengaruh Total Quality Manajemen ( TQM )

Terhadap Profesional Guru

Oleh : Rini Elvina

Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Batusangkar

Pemerintah sangat serius menangani pendidikan dan berusaha terus untuk peningkatan mutu pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu mengadakan perubahan kearah yang lebih baik dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tersebut pada tahun 2005 pemerintah mengeluarkan Peraturan RI nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, peraturan ini merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Teori manajemen mutu terpadu atau yang lebih dikenal dengan Total Quality Management (TQM) akhir-akhir ini banyak diadopsi dan digunakan oleh dunia pendidikan dan teori ini dianggap sangat tepat dalam meningkatkan mutu dunia pendidikan saat ini. Edward Sallis (2006: 73) menyatakan bahwa Total Quality Management (TQM) pada pendidikan adalah sebuah filsosofis tentang perbaikan secara terus menerus yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelanggannya saat ini dan untuk masa yang akan datang.

Di sisi lain, Zamroni memandang bahwa peningkatan mutu pendidikan dapat diwujudkan dengan mengoptimalkan model The Total Quality Management (TQM) di sekolah. Teori ini menjelaskan bahwa mutu pendidikan dengan model TQM ini mencakup tiga kemampuan, yaitu kemampuan akademik, sosial, dan moral (Zamroni, 2007: 6).

Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, Sudarwan Danim (2007:56) mengatakan bahwa jika sebuah institusi hendak meningkatkan mutu pendidikannya maka minimal harus melibatkan lima faktor yang dominan, yaitu: 1. Kepemimpinan Kepala sekolah; kepala sekolah harus memiliki dan memahami visi kerja secara jelas, mampu dan mau bekerja keras, mempunyai dorongan kerja yang tinggi, tekun dan tabah dalam bekerja, memberikan layananyang optimal, dan disiplin kerja yang kuat. 2. Guru; pelibatan guru secara maksimal, dengan meningkatkan kompetensi dan profesi kerja guru dalam kegiatan seminar, lokakarya serta pelatihan sehingga hasil dari kegiatan tersebut diterapkan disekolah. 3. Siswa; pendekatan yang harus dilakukan adalah “anak sebagai pusat “ sehingga kompetensi dan kemampuan siswa dapat digali sehingga sekolah dapat menginventarisir kekuatan yang ada pada siswa. 4. Kurikulum; adanya kurikulum yang konsisten, dinamis, dan terpadu dapat memungkinkan dan memudahkan standar mutu yang diharapkan sehingga goals (tujuan ) dapat dicapai secara maksimal. 5. Jaringan Kerjasama; jaringan kerjasama tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah dan masyarakat semata (orang tua dan masyarakat) tetapi dengan organisasi lain, seperti perusahaan atau instansi pemerintah sehingga output dari sekolah dapat terserap didalam dunia kerja.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah dan guru mempunyai tanggung jawab besar terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Utamanya guru, karena guru sebagai ujung tombak dilapangan (di kelas) yang bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran.

Castetter (dalam Sagala, 2007:4) menegaskan bahwa kualitas proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru-gurunya. Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan apabila memiliki pengetahuan dan keterampilan serta wawasan yang luas dalam bidangnya. Hal ini didasarkan dengan pemikiran bahwa seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila memiliki pengetahuan dan keterampilan serta wawasan yang luas dalam bidangnya. Untuk meningkatkan kinerjanya, guru harus selalu berusaha tepat waktu, menggunakan metode dan strategi pembelajaran dengan tepat, serta mengikuti seminar atau pelatihan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Apabila guru memiliki motivasi kerja yang tinggi, maka guru akan memberikan yang terbaik demi kemajuan organisasinya..

Dari pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa, guru mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat berat terhadap kemajuan dan peningkatan kompetensi siswa, di mana hasilnya akan terlihat dari jumlah siswa yang lulus dan tidak lulus. Dengan demikian, tanggung jawab peningkatan mutu pendidikan di sekolah yang dibebankan kepada guru sangat besar

Seorang guru tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan teknis edukatif dalam melaksanakan tugasnya, tetapi juga harus memiliki karakter yang dapat diandalkan sehingga dapat menjadi panutan bagi siswa, keluarga, dan masyarakat. Pembinaan karakter profesional guru mendorong pengembangan potensi guru secara terus menerus dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan pengajaran masing-masing guru.

Guru yang profesional ditandai dengan adanya penguasaan kemampuan/ kompetensi yang dimiliki guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Seorang guru yang dapat menguasai materi serta konsepkonsep mata pelajaran yang diampunya, akan dapat melakukan proses pembelajaran dengan efektif .

Dalam perspektif pendidikan Islam Khalifah dan Quthub (2009:40) mengungkapkan karakter guru muslim sebagai berikut: (1) ruhiyah dan akhlakiyah, (2) mengharap pahala akhirat, (3) tidak emosional, (4) rasional, (5) sosial, (6) sehat, dan (7) profesional

Dahlan dalam Sauri ( 2012) menegaskan bahwa Al-Quran menampilkan enam prinsip yang harus dijadikan pegangan bagi guru profesional yakni: (1) qaulan sadida, (2) qaulan ma’rufa, (3) qaulan baligha, (4) qaulan maysura, (5) qaulan layyina, dan (6) qaulan karima.

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah telah diupayakan melalui berbagai kegiatan penataran, seminar, pendidikan pelatihan ataupun workshop. Melalui berbagai kegiatan tersebut dikenalkan pada inovasi-inovasi pembelajaran, karena inovasi adalah sebagai suatu kebutuhan. Pengembangan bahan ajar, pengembangan strategi dan metode pembelajaran, pengembangan media pembelajaran, sistem penilaian, evaluasi, dan essesmen telah menjadi menu utama dunia pendidikan .

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, berdasarkan UU No 14 tahun 2005 pasal 20, maka guru berkewajiban untuk:

merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetauan, teknologi dan seni; bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; menjungjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru serta nilai- nilai agama dan etika; memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Manajamen Mutu terpadu (TQM) merupakan hal sangat penting untuk diaplikasikan dalam lembaga pendidikan manapun. Kegiatan tersebut dapat dilakukan secara efektif dan efisien jika ditunjang oleh strategi manajamen pendidikan yang tepat, sehingga tujuan pendidikan nasional dapat diwujudkan.

Referensi

Edward Sallis. 2006. Total Quality Management In Education (alih Bahasa Ahmad Ali Riyadi ). Jogjakarta : IRCiSoD

Khalifah dan Quthub. 2009. Urgensi Pendidikan Karakter. Jakarta: Idayu Press

Sagala, Saiful. 2006. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta

Sauri, Sofyan. Membangun Profesionalisme Guru Berbasis Nilai Bahasa Santun Bagi Pembinaan Kepribadian Bangsa yang Bijak. Online, diakses pada tanggal 1 Maret 2016

Sudarwan Danim.2007.Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara

Zamroni. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah . Jakarta : PSAP Muhamadiyah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Total Quality Management (TQM), mantap

29 Oct
Balas

Terima kasih buk

29 Oct

Keerrren buk rini

29 Oct
Balas

Tq buk yola....

29 Oct

Udah master yang bicara,...mantap abis...

29 Oct
Balas

Tq...buk baru belajar

29 Oct

tq bunda ......

29 Oct
Balas

tq bunda ......

29 Oct
Balas

Mantap Rini

29 Oct
Balas

Terima kasih buk.. masih belajar buk

29 Oct

Informatif tulisannya bu. Teori manajemen mutu sebagai bentuk profesional guru. Salam sukses bu

29 Oct
Balas

terima kasih pak, salam kenal

29 Oct

Wah ... keren sekali ulasannya bu! Salam sukses

29 Oct
Balas

Terima kasih buk,salam sukses kembali

30 Oct

Kereeen, good job bu

29 Oct
Balas

Mantap Rin

29 Oct
Balas

Tq yen

29 Oct

Saya sebagai masyarakat Kota Solok, sangat bangga Punya Sosok Guru seprti Buk Rini ini..... Sukses selalu Buk rini, kutipan nya Keren Bgt.....

30 Oct
Balas

Terima kasih pak karyo

30 Oct



search

New Post