Rini Marina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pelajaran Hidup MWC

Pelajaran Hidup MWC

PELAJARAN HIDUP MWC

Malam menjelang kegiatan Media guru Writing Camp (MWC), aku mulai berkemas. Sesuatu yang harus kubawa tidak lain, sarung berwarna hijau milik suami. Kemanapun aku pergi pasti tidak pernah ketinggalan. Bahkan setiap aku mengerjakan tugas. Sarung itu selalu ada di leherku. Mata ini sulit untuk terpejam menunggu detik-detik keberangkatan. Sering mendengar PPPPTK di Batu, namun kaki ini belum pernah melangkah ke sana. Ternyata kesempatan itu datang buatku.

Berkali-kali aku pandangi foto-foto gedung P4TK, yang telah di posting Bapak CEO Media Guru. Rasanya ingin segera menempati ruangannya. Dalam bayanganku, ditempat tersebut layaknya tempat-tempat lainnya yang pernah kusinggahi. Di hari Jum’at pagi pukul tujuh, kami berempat meninggalkan kota ledre. Dalam perjalanan ada dua orang kawan yang nunut. Semakin ramai perjalanan kami.

Sejak berangkat kami sengaja menahan sarapan terlebih dahulu. Akhirnya kami berhenti dan menyempatkan istirahat serta sarapan. Di sebuah rumah makan yang ada di Lamongan. Tak pernah terpikirkan membeli jajanan yang ada. Hanya membeli kerupuk dan sambal yang pedasnya luar biasa.

Perjalanan ke kota Batu berjalan lancar. Apalagi sudah ada arahan dari Bapak Ihsan. Karang Ploso belok kanan itu yang selalu kuingat. Tanpa ragu lagi kendaraan menyusuri jalan menuju kota Batu. Hingga pada akhirnya, tiba di tempat yang membuatku tidak dapat tidur. Yang terlukis dalam benakku hanya dua gedung. Gedung tempat pak CEO berpose. Di depan Gedung Kerinci dan Krakatau. Kendaraan yang kami tumpangi berputar-putar sambil mencari gedung kerinci.

Alangkah lega hati ini setelah menemukannya. Kami turun dan regrestasi terlebih dahulu. Petugas memberiku kunci kamar B-16. Setelah semua tertata rapi, kami bergurau sembari menunggu pembukaan kegiatan MWC. Setelah menunaikan shalat Ashar, seluruh peserta berkumpul di aula gedung krakatau. Tempat duduk berjajar dengan rapi telah terpenuhi peserta. Kami duduk berada di barisan depan sebelah kanan. Namun sayang seribu sayang, pandangan kami terhalang tembok. Betapa susahnya mau melihat Bapak Muhajir ketua P4TK. Hanya sesekali saja aku melongok agar terlihat wajahnya.

Bapak Muhajir adalah sosok yang sangat ramah serta rendah diri. Kalimat-kalimatnya mudah dipahami. Kalimat yang selalu kuingat saat beliau menuturkan, “Sebagai guru kita harus dapat sopan dalam berkata-kata, serta santun dalam berperilaku.” Sungguh petuah yang sangat luar biasa. Jika seorang guru selalu memegang teguh prinsip tersebut. Pendidikan karakter di negeri ini pastilah berjalan sesuai harapan. Guru yang menjadi tauladan benar-benar dapat dibuat contoh. Mengubah perilaku anak tidak semudah dalam berkata-kata. Akan tetapi membutuhkan banyak waktu dalam berproses.

Selepas sholat isya’ duet pak CEO dan nara sumber gaul dimulai. Pak CEO mulai menyalakan semangat para penulis. Dengan menunjukkan beberapa karya teman-teman. Sungguh aku ingin seperti mereka. Namun aku harus bersabar karena naskahku baru tertulis 50%. Pak CEO berhasil membakar semangat seluruh peserta.

Nara sumber ke dua, sepintas terlihat kalem, penuh senyum serta masih muda. Akan tetapi dibalik itu semua hanyalah semu. Mas Eko panggilan akrabnya. Dia tidak hanya piawai dalam memberikan materi. Jauh dari itu semua, mas Eko berkeliling membimbing serta mendampingi peserta. Yang membuat berkesan dia selalu foto bersama para peserta.

Menulis buatku adalah pekerjaan berat. Apalagi buku yang kutulis membutuhkan perenungan. Selain itu ketenangan suasana hati dan pikiran. Baru kali ini aku mengetahui serta merasakannya. Betapa beratnya menulis karya faksi. Harus banyak diksi yang tepat. Sehingga dapat mempengaruhi emosional pembaca. Meski tulisanku harus ditambahi atau diganti. Semua itu aku terima dengan senang hati. Memang terasa berat, tapi itu semua tidak menyurutkan semangatku dalam menulis.

Banyak pelajaran hidup yang kudapat selama aku mengenal Media Guru. Jalinan persaudaraan yang semakin akrab serta ilmu yang selalu mengalir. Dengan tangan terbuka Media Guru memberikan apa yang kami butuhkan. Dari yang belum dapat menuangkan kata-kata sampai menjadi sebuah tulisan. Bahkan sekarang akan menjadi buku tunggal. Sungguh karunia Allah yang luar biasa pada kami.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang jernih, Mbak Rini... Bagaimana progres naskahnya? semoga tuntas sehingga bisa terbit pas Mei ya. Bismillah

28 Feb
Balas

Aamiin yaa robbal alaamiin. Latihan pak CEO

26 Mar



search

New Post