Rini Rosaria

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BUKAN PERNIKAHAN BIASA (37)

BUKAN PERNIKAHAN BIASA (37)

Hanum sedang dirias oleh teman-temanya, cantik sekali calon pengantin hari ini. Hanum yang tidak terbiasa berhias terlihat anggun sekali dengan gaun pengantin yang dipakainya.

“Beruntung sekali engkau Hanum dipinang oleh Uda Fahri, kita semua tahu kalau dulu Uda Fahri adalah pemuda yang diperebutkan oleh gadis-gadis di nagari kita ini,” celetuk salah seorang temannya. Sedangkan Hanum hanya tersenyum simpul.

“Tapi sayang ya, engkau dipinang untuk menjadi istri kedua”, celetuk yang lainya. Hanum mencoba untuk tersenyum juga mendengar kalimat temannya itu tetapi senyumnya tidak semanis yang tadi.

“Sudah-sudah jangan bicara lagi, cepat selesaikan pekerjaan kalian penghulu sudah datang.” Perintah seorang perempuan dari pintu kamar.

Sebelum ijab Kabul dimulai kedua calon pengantin diminta penghulu untuk meminta izin kepada kedua orang tua mereka. Hanum menghampiri ayah dan ibunya untuk memohon doa restu.

“Pandai-pandailah engkau membawa diri anakku, karena pernikahanmu bukanlah pernikahan yang biasa, banyak cobaan yang akan engkau hadapi, baik dari dalam keluargamu sendiri maupun dari masyarakat luar. Tetapi Mak yakin dan percaya engkau mampu menjalaninya.” Melelehlah air mata kedua perempuan itu.

“Maafkan Hanum Mak, Hanum sudah mengecewakan Mak. Keputusan yang Hanum ambil mungkin telah menyakiti perasaan Mak.” ucap Hanum kepada Maknya.

“Mak sudah ikhlas dengan keputusanmu, semoga engkau bahagia” harap Mak kepada putrinya.

Terlihat di bagian lain, Fahri juga sedang memohon restu kepada kedua orang tuanya, “Maafkan Fahri yang mesti menempuh jalan ini Mak, Fahri tak sanggup menolak keinginan Syalwa. Mudah-mudahan Syalwa sanggup menjalani semua ini dan mohon doakan Fahri agar bisa menjadi imam yang adil untuk mereka.” Fahri memohon restu kepada Maknya.

“Mudah-mudahan ini adalah jalan terbaik yang diridhoi Allah, pandai-pandailah engkau menjaga perasaan kedua istrimu berlaku adillah kepada mereka,” nasihat Mak kepada putranya. Fahri terlihat mengangguk-anggukan kepalanya mendengar nasihat Maknya. Banyak juga orang yang hadir di pernikahan itu menitikkan air mata, mereka ikut merasakan situasi yang tidak biasa dengan pernikahan lainnya. Banyak yang merasa kasihan kepada Hanum yang berada pada posisi istri kedua, ada juga merasakan kasihan kepada Syalwa istri sebagai pertama Fahri. Dan ada juga yang mencibir kepada Fahri yang berpoligami. Mereka beranggapan semua itu cuma karena nafsu semata. Mereka tidak memahami betapa sulitnya mereka berada pada posisi masing-masing.

Ijab Kabul berjalan dengan lancar, hanya syukuran kecil untuk pernikahan mereka. Setelah semua tamu pulang Fahri menyusul istrinya yang telah terlebih dahulu masuk kamar. “Assalamualaikum, Hanum… Hanum… ,” Fahri memanggil dan mengetuk kamar istrinya dengan pelan.

“Wa alaikumsalam, silahkan masuk uda,” Hanum membukakan pintu kamar. Sebenarnya Fahri merasa asing memasuki kamar istrinya, namun rasa lelah hari ini membuatnya ingin merebahkan tubuhnya menghilangkan rasa tegang yang sedari pagi ditanggungnya.

“Silahkan uda membersihkan diri, kamar mandi berada di samping dapur,” Hanum memberikan sebuah handuk baru kepada suami yang tadi siang menikahinya itu. Fahri hanya mengangguk dan tersenyum menerima handuk pemberian Hanum lalu pergi menuju kamar mandi. Hanum duduk di ranjangnya yang baru, dia tak tahu mesti bersikap bagaimana saat Fahri kembali dari kamar mandi. Walaupun dulu mereka pernah akrab tetapi pernikahan ini membuatnya canggung juga.

foto:https://www.google.com/search?q=karikatur+orang+ijab+kabul&safe=strict&sxsrf=ALeKk01N-NWCEGkN8enmy_8TJavpCnwXlA:1614865461444&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwj1k8HR4pbvAhWFguYKHarvCiAQ_AUoAXoECA0QAw&biw=1024&bih=489

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

04 Mar
Balas

Terimakasih pak, salam literasi juga

05 Mar

Ditunggu kelanjutan ceritanya Rini..

05 Mar
Balas

Makasih Bun

07 Mar

Kereen bana koo aaaSukses selalu ibuk

04 Mar
Balas

Tarimokasih, sukses juga untuk ibuk

05 Mar

Cerpennya bagus Bu... Adakah kelanjutannya nanti?

04 Mar
Balas

Terimakasih, insyaallah bu

05 Mar

Terimakasih, insyaallah bu

05 Mar

Terimakasih, insyaallah bu

05 Mar

Terimakasih, insyaallah bu

05 Mar



search

New Post