Rini Rosaria

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
LAMARAN UNTUK MADUKU (31)

LAMARAN UNTUK MADUKU (31)

“Apa yang Syalwa cakap ni? jangan main-main dengan persoalan macam ni!” Fahri mulai bersuara setelah mampu menguasai diri setelah Syalwa menawarkan madu untuk dirinya. “Syalwa tak main-main uda, hal ini sudah Syalwa fikir baik-baik, mungkin ini adalah cara Allah memberitahu jalan keluar terhadap permasalahan kita”. Syalwa mencoba memberikan penjelasan dengan harapan Fahri mau menerima tawarannya. “Ini bukan persoalan antara engkau, uda, dan Hanum saja, belum tentu orangtua engkau mau menerima anaknya dipoligami, belum tentu juga keluarga uda mengizinkan hal ini, apalagi orangtua Hanum, tentu mereka tak ikhlas jika anak gadis mereka dipoligami oleh uda”, Fahri mencoba mengajak Syalwa untuk membuka pikirannya bahwa ini bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. “Kita akan coba menjelaskan kepada keluarga Syalwa dan keluarga uda, begitu juga dengan keluarga Hanum. Syalwa yakin kalau mereka tahu bahwa Syalwa sendirilah yang menginginkan hal ini tentu mereka bisa menerima”. Hanum sangat yakin dengan rencananya. “Sudah-sudah, jangan cakap lagi hal macam ni”, ucap Fahri mengakhiri pembicaraan.

Sebulan kemudian, “uda, Syalwa sudah meminta restu kepada keluarga Syalwa untuk dipoligami oleh uda, awalnya mereka marah, namun mendengar penjelasan Syalwa mereka bisa menerima dengan syarat uda bisa berlaku adil. Sedangkan uni dan keluarga uda di kampung juga sudah bisa menerima rencana Syalwa. Malah Mak kelihatan lebih senang karena dengan begitu beliau akan punya menantu yang sekampung dengan beliau, dan tentunya uda akan sering pulang kampung. Sedangkan Hanum sendiri hanya diam dalam senyuman saat Siti menyampaikan rencana ini kepadanya. Berarti diam dan senyumannya itu pertanda setuju. Sekarang tinggal persetujuan uda saja untuk melamar Hanum”, Syalwa menyampaikan hasil usahanya beberapa minggu ini. “Ya Allah….. , apakah engkau sungguh-sungguh?” tanya Fahri kepada istrinya. Syalwa mengangguk dengan tersenyum manis kepada suaminya, namun dibalik senyumannya itu tetap ada yang terasa sakit di relungnya. Fahri merengkuh istrinya.

Beberapa hari kemudian, “macam mana uda, apa uda sudah setuju dengan rencana Syalwa? tanya Syalwa kepada suaminya. “Kalau uda setuju dengan rencana Syalwa, macam mana dengan Syalwa? tentu uda akan sering pulang kampung kalau sudah memperistri Hanum, belum tentu uda bisa berbagi waktu dengan adil terhadap kalian karena jarak yang jauh dan membutuhkan biaya pula. Kalaupun uda bawa Hanum ke sini uda khawatir gaji uda belum mencukupi karena biaya hidup di sini lebih mahal daripada di kampung”, begitulah kebimbangan Fahri dengan permintaan istrinya. “Janganlah uda risau sangat, bukankah Allah Maha pemberi rizki.” Begitu yakinnya Syalwa dengan rencananya sehingga Fahri tidak bisa menggoyahkan niat istrinya itu.

Malam itu orangtua Fahri mengunjungi keluarga Hanum, “Assalamualaikuu…mmm”, tak berapa lama pintupun dibuka oleh tuan rumah. “Wa alaikumsalaamm, orang tua Fahri rupanya, silahkan masuk!” mak Hanum mempersilahkan tamunya duduk di kursi tamu. Setelah bercakap-cakap sekedarnya, mak Fahri dengan ragu ragu menyampaikan maksud mereka datang ke rumah itu. Setelah mendengar maksud kedatangan tamunya mak dan bapak Hanum terdiam sejenak mendengar kabar yang tiba-tiba karena tak ada angin dan tak ada hujan, tiba-tiba petir menyambar di siang bolong. “Sekarang kami tak tau harus menjawab apa, karena tentunya kami harus membicarakannya dengan Hanum terlebih dahulu. Terimakasih sudah menyampaikan niat kepada keluarga kami, Insyaallah dalam tiga hari ini sudah ada jawabannya, jadi datanglah kembali untuk mendengarkan keputusan kami.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post